OPINI: 3 Hal yang Mencemaskan Demokrasi Lokal, yang Pertama Disebut Fatal!
Penggunaan identitas keagaaman dalam praktik politik dan pemerintahan tentulah sangat keji. Kesucian agama dimanfaatkan untuk kepentingan pragmatis.
Sebab, masyarakat sipil sebagai salah satu elemen pokok demokrasi justeru tak menunjukkan kekuatan serius untuk membangun demokrasi yang berkualitas.
Dari segi kuantitas misalnya, masyarakat sipil jarang lagi hadir sebagai kelompok yang memproblematisasi setiap kebijakan-kebijakan publik yang lahir. Akhirnya, kebijakan-kebijakan itu meluncur begitu saja tanpa upaya problematisasi. Problematisasi ini pentig untuk menyaring kebijakan publik yang diproduksi.
Dari segi kualitas, kita bisa lihat tidak solidnya masyarakat sipil dalam menginterupsi kebijakan publik yang berpotensi mengancam kehidupan publik. Berbagai kebijakan publik di tingkat lokal meluncur begitu saja tanpa ada upaya serius memberi catatan-catatan kritis terhadapnya. Padahal, tak seluruhnya kebijakan itu menguntungkan publik ramai. (*)