Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Peralatan Berat PLTB Jeneponto Siap Diangkut, Begini Repotnya Polisi dan Dishub Bersihkan Jalan

Merujuk pengalaman pengangkutan super-cargo PLTB Sidrap, Oktober hingga Desember ini, prosesnya butuh persiapan matang,

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
PLTB JENEPONTO - Sedikitnya 48 helai baling-baling kincir angin (wind turbine blade) dan 38 potongan tiang menara Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I Jeneponto, disimpan di container yard Pelabuhan Kontainer Soekarno Hatta, Jl Nusantara, Makassar, Senin (18/12/2018) malam.Turbin ini diangkut dengan kapal kargo khusus dari Spanyol bertahap ke Makassar sejak akhir pekan lalu. Ukuran panjang baling ini setara 11 unitmobil MPV dijejer berbaris. Selain wind turbine blade dan tiang menara, investor PLTB Jeneponto asal Denmark, Equis Asia (Independen PowerProducer), juga segera mendatangkan 21 unit motor turbin pembangkit untuk diangkut bertahap ke Lingkungan Tolo, Lengke-lengkese, KelurahanEmpoang Utara, Kecamatan Binamu, Jeneponto, sekitar 90 km selatan Makassar. PLTB Jeneponto adalah ‘kampung angin’ kedua terbesar diIndonesia setelah PLTB Sidrap, yang akan beroperasi Maret 2018. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tak lama lagi, megaproyek Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I di Kampung Lengke-Lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, segera teralisasi.

Proyek ini mulai memasuki fase krusial.

Otoritas perhubungan, aparat polisi, dan pemilik proyek Equis Energy cq PT Energi Bayu Jeneponto, sejak pekan lalu, sudah mempersiapkan proses pengangkutan super heavy cargo itu.

Proses awal pengangkutan dijadwalkan pekan pertama Januari 2018, atau setelah perayaan Tahun Baru, 31 Desember 2017.

Merujuk pengalaman pengangkutan super-cargo PLTB Sidrap, Oktober hingga Desember ini, prosesnya butuh persiapan matang, pengawasan super ketat, dan pengamanan khusus jalur lintasan.

“Kita sudah empat kali rapat dengan polisi, konsultan proyek, dan jasa pengangkutan. Ini bukan material biasa, Panjang truk sampai 67 meter. Selain di Sidrap, belum pernah ada angkutan super berat, super lelet, dan super ketat,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Ilyas Iskandar, kepada Tribun, Selasa (19/12/2017).

Truk dan konstruksi kontainer pengangkut didatangkan khusus dari China.

Operator pengangkutan cargo megaproyek nasional padat modal ini adalah PT LV Logistik Indonesia Cabang Makassar. Perusahaan multinasional ini menggandeng PT. Lestari Abadi Sakti Shipping Lines di Makassar.

Sekadar diketahui, LV Logistic adalah mitra strategis dari Sumitomo Japan Heavy Industry (salah satu vendor pembiayaan proyek PLTB di Indonesia, termasuk PLTB Sidrap,

Dalam waktu dekat, komponen instansi dan sekitar 320 orang yang terlibat, akan menggelar simulasi pengangkutan Makassar-Binamu, sekitar 95 km.

Proses pengangkutan saat arus lalulintas mulai sepi, pukul 22.30 hingga pukul 05.00 wita. Durasi angkutan sekitar 2- Angkutan dimulai dari container yard Pelabuhan Hatta, Jl Nusantara- Jl Tol Reformasi, Fly Over, Jl AP Pettarani, ke selatan Jl Sultan Alauddin, dan melintas di poros Gowa- Jeneponto.

Titik krusial pengangkutan ada di kelokan Pettarani - Alauddin, kelokan Sungguminasa, lalu Pasar Kalegowa, lalu Kelokan Pattalassang di Takalar, dan jalur kelokan menanjak di Karama, Jeneponto.

“Saya ini putra daerah, saya tau kondisi disana. Apalagi musim hujan ini, gappaka (khawatirnya) saat berlabuh di titik proyek kendaraan yang mengangkut baling-baling ini justru bannya lagi tenggelam karena tanah," kata Kakak Kandung Bupati Jeneponto ini.

Dinas perhubungan dan 5 polres (Pelabuhan, Makassar, Gowa, Takalar dan Jeneponto), mengkhawatirkan pengangkutan lima komponen strategis pembangkit energi tenaga angin itu dikhawatirkan mengganggu aktivitas warga pengguna jalur selatan, Sulsel.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani, Selasa (19/12/2017). Mengkonfirmasikan pihaknya sudah siaga. "Personel kita selalu siap dan PJR sudah siap kawal. Kami siap dua mobil Patwal," katanya.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jeneponto AKBP Hery Susanto menegaskan pihaknya susah siap menyambut “kedatangan’ kargo yang akan jadi kebanggaan masyarakat Jeneponto ini.

"Polda yang ngawal, kalau Polres Jeneponto kemarin sudah koordinasi kita nyambutnya di perbatasan Takalar-Jeneponto, res area (atau istrahat) itu kita sudah siapkan diboyong," ujarnya.

Jarak antara res area Boyong ke lokasi pusat pembangunan proyek PLTB sekitar 12 hingga 15 kilometer.

Satu unit tower beserta blade (pisau kincir) PLTB Sidrap telah terpasang
Satu unit tower beserta blade (pisau kincir) PLTB Sidrap telah terpasang (amiruddin/tribunsidrap.com)

Pihak Satlantas Polres Jeneponto menyiapkan, 43 personel untuk pengawalan dan pengaturan lalu lintas dari batas Jeneponto-Takalar, tepatnya di Desa Tuju, Kecamatan, Bangkala Barat, menuju 20 lokasi pemasangan tiang turbin yang tersebar di empat kecamatan, Binamu, Batang, Tarowang dan Turatea.

Kasat Lantas Polres Jeneponto AKP Morens DN. tidak menampik potensi gangguan saat proses pengangkutan.
Pihaknya menyiapkan skenario buka tutup jalan.

"Kecepatan laju mobil pengangkut itu 20 kilomter per jam, makanya pola angkutnya satu kali per hari jadi total 20 hari pengankutan karena ada 20 titik," ungkap Morens.

PLTB JENEPONTO - Sedikitnya 48 helai baling-baling kincir angin (wind turbine blade) dan 38 potongan tiang menara Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I Jeneponto, disimpan di container yard Pelabuhan Kontainer Soekarno Hatta, Jl Nusantara, Makassar, Senin (18/12/2018) malam.Turbin ini diangkut dengan kapal kargo khusus dari Spanyol bertahap ke Makassar sejak akhir pekan lalu. Ukuran panjang baling ini setara 11 unitmobil MPV dijejer berbaris. Selain wind turbine blade dan tiang menara, investor PLTB Jeneponto asal Denmark, Equis Asia (Independen PowerProducer), juga segera mendatangkan 21 unit motor turbin pembangkit untuk diangkut bertahap ke Lingkungan Tolo, Lengke-lengkese, KelurahanEmpoang Utara, Kecamatan Binamu, Jeneponto, sekitar 90 km selatan Makassar. PLTB Jeneponto adalah ‘kampung angin’ kedua terbesar diIndonesia setelah PLTB Sidrap, yang akan beroperasi Maret 2018. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
PLTB JENEPONTO - Sedikitnya 48 helai baling-baling kincir angin (wind turbine blade) dan 38 potongan tiang menara Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I Jeneponto, disimpan di container yard Pelabuhan Kontainer Soekarno Hatta, Jl Nusantara, Makassar, Senin (18/12/2018) malam.Turbin ini diangkut dengan kapal kargo khusus dari Spanyol bertahap ke Makassar sejak akhir pekan lalu. Ukuran panjang baling ini setara 11 unitmobil MPV dijejer berbaris. Selain wind turbine blade dan tiang menara, investor PLTB Jeneponto asal Denmark, Equis Asia (Independen PowerProducer), juga segera mendatangkan 21 unit motor turbin pembangkit untuk diangkut bertahap ke Lingkungan Tolo, Lengke-lengkese, KelurahanEmpoang Utara, Kecamatan Binamu, Jeneponto, sekitar 90 km selatan Makassar. PLTB Jeneponto adalah ‘kampung angin’ kedua terbesar diIndonesia setelah PLTB Sidrap, yang akan beroperasi Maret 2018. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Sekarang sementara proses penggerusan bukit di Karamaka karena jalannya terlalu sempit makanya bukitnya digerus kedalam agar dapat lebih luas, selain itu semua lintasan sudah dapat dilalui," ujar Morens DN.

Turunan menikung Kampung Karamaka berlokasi di desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat.

PLTB Jeneponto dalam proses pembagunan pondasi tiang yang tersebar di empat kecamatan, Binamu, Turatea, Batang dan Tarowang.Pembangunan satu titik pondasi tiang setinggi 135 meter dan baling-baling selebar 62 meter, memakan waktu tiga hari kerja. (TribunJeneponto/emba)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved