Hebat, Kesenian Batti-batti Selayar Tampil di Belgia
Mereka tampil di Kota Brussels, Oudenburg dan Ghent dalam ajang Festival Kesenian Europalia pada tanggal 30 November 2017.
Penulis: Nurwahidah | Editor: Imam Wahyudi

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG - Seni musik Batti-Batti (musik tradisional) Kabupaten Kepulauan Selayar sukses tampil di tiga kota di Belgia.
Mereka tampil sebagai salah satu perwakilan kesenian tradisional unik dari Indonesia.
Kru Batti-batti Selayar yang tampil di Belgia, yaitu Sapriadi (Rebana+vokal), Apriyanto (gambus), dan Rosdiana (vokal).
Mereka tampil di Kota Brussels, Oudenburg dan Ghent dalam ajang Festival Kesenian Europalia pada tanggal 30 November 2017.
Kabid Pemasaran Dinas Parawisata Selayar, Sri Nurnaningsih mengatakan hal ini satu kebanggaan dan kesyukuran bagi semua masyarakat Selayar karena atraksi seni batti-batti salah satu kebudayaan yang telah dikenal di luar Negeri.
"Ini salah satu bentuk promosi kebudayaan yang fektif dan memperkenalkan kebudayaan seni tradisional ke manca negara," ujar
Sri Nurnaningsih kepada TribunSelayar.com, Kamis, (7/12/2017).
Kehadiran Musik Batti-Batti di Ajang Festival berkelas dunia yang digelar di Belgia tersebut, tidak terlepas dari peran promotor Tim Aural Arcipellago yang aktif mengelilingi daerah -daerah di Indonesia.
Situs resmi auralarcipellago.com mereka mengilustrasikan Kesenian batti-batti ini sebagai “Musik yang berkembang dalam kekuatan kata-kata: kekuatan untuk merayu, kekuatan untuk menyakiti, kekuatan ciptaan dalam setiap ungkapan yang diucapkan.
"Musik berakar pada gagasan berbalas pantun, atau panggilan dan respon. Seorang penyanyi pria dan satu wanita bergantian bertukar sajak improvisasi dalam bentuk metrik ketat yang disebut kelong,
"Seringkali ini adalah tipuan musikal, dengan para penyanyi memuji dan saling menggoda dalam ukuran yang sama di hadapan orang banyak yang senang”(Terjemahan).