Kemenag Sulsel Sambut Maulid Nabi dengan Lomba Hias Bakul Kaddo Minyak
Kaddo minyak adalah makanan tradisional Makassar, yang kerab dihadirikan disetiap hajatan atau maulid Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jajaran Kemenag Sulsel menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan lomba hias bakul yang berisi kaddo minyak, Rabu (6/12/2017)
Kaddo minyak adalah makanan tradisional Makassar, yang kerap dihadirkan setiap hajatan atau maulid Nabi Muhammad SAW. Kaddo minyak ini terbuat dari beras ketan yang direbus dengan santan.
Tema kegiatan ini, yakni dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kita tingkatkan keshalehan sosial dalam kebersamaan dan persaudaraan membangun Sulawesi Selatan.
Kabag TU Kemenag Sulsel Abdul Wahid mengatakan kesyukurannya atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap moment istimewa ini bisa terus dilestarikan untuk syiar islam.
Dr Barsihan Nur, MA Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar yang didapuk sebagai pembawa hikmah Maulid menyampaikan bahwa peristiwa seperti ini sebagai pengingat bagi umat manusia yang memiliki sifat pelupa bahwa Allah SWT telah menurunkan kenikmatan dan keberkahan terbesar di dunia ini ditandai dengan Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Keberhasilan Rasulullah SAW menurut Dosen UIN ini ditandai dengan kesuksesan beliau melalui lima tahapan untuk menjadi The Great Leader yang hanya dimiliki secara paripurna oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Pertama, kejujuran dan berintegritas. Kedua, dicintai oleh rakyat dan umatnya karena gemar menolong tanpa memandang sekat SARA. Ketiga, diikuti dan didengar oleh rakyatnya karena konsisten antara perkataan dan perbuatan.
Selanjutnya, keempat memiliki dan membangun kader yang konsisten dengan perjuangan dan ajarannya Serta kelima, meninggalkan legacy yang menjadi pegangan hidup yang baik bagi rakyatnya yaitu Al Quran dan Hadits.
"Maka Wajarlah jika Nabiullah Muhammad SAW dinobatkan sebagai Tokoh terbesar dan terpopuler nomor wahid di dunia ini," katanya lagi.
Di acara peringatan maulid ini juga, hadirin disuguhi dengan grup hadrah dari Siswa MTsN Model Makassar dan pembacaan Barazanji dalam tiga bahasa (Indonesia, Bugis dan Makassar) oleh lima orang perempuan dari penyuluh agama Islam Binaan Kanwil Kemenag sulsel.(*)