Google Doodle Hari Ini Merayakan 50 Tahun Anak-anak Memprogram, Berikut Faktanya yang Bikin Kagum
Tepat 50 tahun lalu, 4 Desember 1967, pertama kali pemograman dikenalkan kepada anak.
TRIBUN-TIMUR.COM-Manajemen pengelola mesin pencarian terbesar Google tak henti-hentinya memberikan kejutan bagi penggunanya.
Jika sebelumnya hari-hari spesial dirayakan seperti 50 tahun penciptaan permainan lego dan ulang tahun orang-orang penting, kali ini Google memperingati 50 tahun pelajaran pemograman untuk anak.
Tepat 50 tahun lalu, 4 Desember 1967, pertama kali pemograman dikenalkan kepada anak.
Baca: Cari Tongkrongan untuk Internetan di Selayar, di Sini Tempatnya
Baca: LPM UNM Latih Dosen Buat Artikel Ilmiah
Baca: Ihhh, Joroknya Bundaran FTK UIN Alauddin Makassar, Banyak Sampah

Untuk merayakannya, Google's Doodle kali ini mengajari pengguna internet untuk belajar membuat kode program komputer dalam bentuk permainan atau game.
Kali ini permianan melibatkan kelinci putih dan mencari makanannya wortel.
Tantangannya, pengguna harus membuat kode sesuai dengan arahan agar bisa membuat kelinci tersebut bergerak.

Baca: Kurang Diperhatikan Pemprov, Begini Kondisi Asrama Putri Mahasiswa Sulsel di Yogyakarta
Baca: Berikut Informasi Pribadi Marsekal Hadi Tjahjanto, dari Apa Agamanya, Istri, dan Berapa Kekayaannya
Tujuannya akhirnya adalah menghabiskan wortel yang sudah ada di setiap balik yang akan dipijak si kelinci.
Permainan ini bisa diakses gratis oleh semua pengguna internet dengan membuka Google Doodle hari ini.
Edisi Google Doodle Spesial
Doodle hari ini dikembangkan khusus.
Dibuat melibatkan tiga tim sekaligus yakni tim Google Doodle, tim Google Blockly, dan peneliti dari MIT Scratch.
Tujuannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan pentingnya bahasa pengkodean anak-anak, Google mengundang khusus Champika Fernando, salah satu kolaborator yang paling bersemangat di MIT, untuk berbagi pemikirannya.
Baca: Manajemen PT Pertamina MOR VII Silaturahmi ke Tribun Timur
Baca: Dilapor GP Ansor ke Polisi, Sekretaris PKS Sulbar Minta Maaf di Mapolres Mamuju
Baca: Galesong Group dan Swiss Belinn Panakukkang Kumpulkan 55 Kantong Darah

“Pengalaman pertama saya dengan coding adalah dalam program sekolah bebas setelah kembali di tahun delapan puluhan ketika saya berusia sembilan tahun. Kami memprogram penyu hijau kecil untuk bergerak dan menggambar garis di layar hitam. Bahasa pemrograman itu disebut Logo,” kata Champika Fernando, Director of Communications, Scratch Team, dilansir di laman resmi Google Doodle.
Pada tahun 1960-an, jauh sebelum komputer pribadi, Seymour Papert dan periset di MIT mengembangkan ‘Logo’ - bahasa pengkodean pertama yang dirancang untuk anak-anak.
Baca: Resmi! Appi Diusung Partai Golkar, Abdul Wahab Tahir Bacakan Surat Rekomendasi
Baca: Hino, Tata Motors, Hingga Mercy Ramaikan POMA 2017, Ini Line-up Teranyarnya
Baca: Mau ke Singapura atau Jepang Dibayarin Kalla Toyota? Begini Caranya
Dengan Logo, anak-anak dapat memprogram gerakan kura-kura, memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi gagasan dalam matematika dan sains.
Papert dan rekan-rekannya membayangkan bahwa komputer pada akhirnya bisa digunakan oleh semua anak sebagai alat yang ampuh untuk belajar.
Mereka melihat pengkodean sebagai cara bagi anak-anak untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kelancaran dengan teknologi yang kuat, modern, dan satu hari di mana-mana. (*)