Pedagang Pasar Sentral Marah ke Hatta Rahman, Ini Sebabnya
Ratusan pedagang kecewa dan membubarkan diri saat menghadiri sosialisasi perpindahan pedagang pasar sentral Maros ke Pasar Tradisional Modern
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Ratusan pedagang kecewa dan membubarkan diri saat menghadiri sosialisasi perpindahan pedagang pasar sentral Maros ke Pasar Tradisional Modern (Tramo), di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, Selasa (28/11/2017).
Seorang pedagang, Hasan mengatakan, pihaknya kecewa lantaran Bupati Maros Hatta Rahman tidak menghadiri sosialisasi tersebut.
Padahal pedagang ingin menyampaikan langsung pendapatnya ke Hatta. Selama ini, pedagang merasa hanya dipermainkan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perdangangan (Kopumdag) Maros.
"Bubar, kami kecewa karena Pak Bupati tidak hadiri sosialiasasi ini. Selama ini pertemuan hanya dipimpin oleh Wabub. Pak Hatta kami tidak pernah lagi bertemu," katanya.
Sosialisasi tersebut hanya pimpin oleh Wakil Bupati Maros, Harmil Mattotorang dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Maros, Eko Suwarni dan perwakilan dari Kodim 1422 Maros.
Pedagang pasar hanya ingin transparansi tentang rencana pemindahannya ke pasar Tramo. Apalagi selama ini, pedagang hanya dijanji untuk dipindahkan, namun tidak pernah terealisasi.
"Bagaimana transparansinya dan mekaniame atau aturan pemindahan kami ke tramo. Jangan sampai kami hanya dijebak pindah ke tramo," katanya.
Lods dan biaya pemindahan juga tidak jelas. Warga menakutkan, biaya penempatan lods tidak mampu dibayarnya, sehingga diganti oleh pedagang lain.
Kepala Kejari Maros, Eko Suwarni berusaha menenangkan para pedagang. Namun upayanya gagal dan berakhir pedagang meninggalkan ruangan.(*)