Kisah Miris Komeng, Penderita Gizi Buruk di Bulukumba, 10 Tahun 'Terkunci' di Rumah
Bapak Komeng juga dikenal sangat tertutup kepada warga sekitar tentang kondisi anaknya tersebut.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG LOE - Sulaiman alias Komeng (17), warga Kupang, Dusun Tamapalolo, Desa Tamatto, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) terkena gizi buruk sejak umur lima tahun.
Remaja yang lahir di Malaysia 1 Juli 2002 itu sudah 10 tahun terbaring lemah di rumahnya. Menurut informasi yang dihimpun TribunBulukumba.com, ibu Komeng bernama Jume, telah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan dikabarkan sudah menikah di negeri Jiran, Malaysia.
Komeng hanya tinggal bersama bapaknya, Nompo yang sehari-harinya menjadi buruh tani. Nompo terkesan menutupi penyakit anaknya, setiap ia keluar rumah dirinya mengunci rumah dari luar.
Nompo juga tidak pernah membawa Komeng ke puskesmas untuk diobati atau dirawat. Menurut keterangan anggota DPRD Bulukumba Syamsir Paro, Komeng memiliki dua kakak tiri (se-ayah) yang ia masukkan di panti asuhan di Ujungloe.
Baca: Nitizen Geger Ada Anak Diduga Gizi Buruk, Begini Reaksi Wabup Bulukumba
Baca: Dinas Kesehatan Klaim Kasus Gizi Buruk di Gowa Menurun
Syamsir Paro pun juga menfasilitasi kedua kakak Komeng ini mendapatkan beasiswa Bidikmisi, Jumaking yang kuliah di UNM Makassar dan Asniar di Unhalu Kendari.
"Kakak Komeng juga yang tidak pernah menginformasikan bahwa dia memiliki adik yang terkena gizi buruk dan hanya ditemani oleh bapaknya," jelas Syamsir Paro, Minggu (26/11/2017).
Bapak Komeng juga dikenal sangat tertutup kepada warga sekitar tentang kondisi anaknya tersebut. Kasus Komeng muncul setelah foto Komeng viral di media sosial (medsos).
Menurut Syamsir Paro, Komeng baru ketahuan sakit setelah kakak Komeng Asniar curhat ke kakak pembina panti asuhan untuk pergi melihat kondisi bapaknya dan adiknya yang sakit itu.
Pembina panti itu juga tidak mudah untuk masuk dan melihat kondisi Komeng. Hingga pada saat datang untuk yang ketiga kalinya barulah Nompo mempersilahkan masuk ke dalam rumah, itu pun setelah mengaku disuruh Asniar melihat langsung kondisi Komeng.
Saat ini Komeng sudah dirawat di IGD RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja setelah diantar oleh Kepala Puskesmas Palangisang, dr Andi Ardina Nur.
Turut mengantar, anggota DPRD Bulukumba Syamsir Paro dan Ketua Komisi B DPRD Lukman. Tidak mudah membawa Komeng ke rumah sakit, karena bapak Nompo tidak mau membawanya.
Hampir satu jam dibujuk dan diberi jaminan perawatan, barulah Nompo luluh untuk dibawa anaknya ke RSUD
Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto yang datang membesuk mengaku, jika pemerintah akan memberikan penyembuhan pada Komeng karena menurutnya ada program daerah dalam pengentasan gizi buruk.
Baca: Sejak Lahir Bocah 4 Tahun di Polman Ini Gizi Buruk, Ayo Bantu!
Baca: Balita Gizi Buruk di Selayar Ini Butuh Uluran Tangan
Ke depannya ia berharap masyarakat lebih proaktif menyampaikan dan melaporkan kejadian yang ada di sekitarnya.
“Ini jadi perhatian bersama karena disaat pemerintah ingin mengentaskan busung lapar, ternyata masih ada yang ditemukan," jelas Tomy.
"Untuknya itu harus ada kerja sama yang baik dengan seluruh stakeholder karena bagaimanapun sebesar apapun keinginan daerah, tanpa ada bantuan akan sulit, seperti halnya Komeng yang telah busung lapar sejak 10 tahun silam,” lanjutnya.
Tomy berharap agar tidak terulang lagi seperti kejadian yang menimpa Komeng.(*)