Masuk Gerbang Tol Kini Pakai Sensor, Tak Perlu Berhenti Lagi
Penggunaan Uang Elektronik (Unik) di jalan tol telah disosialisasikan kepada masyarakat.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Penggunaan Uang Elektronik (Unik) di jalan tol telah disosialisasikan kepada masyarakat. Pemasangan spanduk di seluruh gerbang tol, promosi di media cetak, elektronik, online, dan lain sebagainya.
Para pengguna jalan pun mulai merasakan mudahnya bertransaksi non tunai ini, khususnya di jalan tol. Meski begitu, kemudahan ini bukan berarti tidak ada kritik. Masih ada hal-hal yang harus diperbaiki.
Menanggapi keluhan dan kritik terkait kartu Unik ini, Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Maryono menuturkan, telah melakukan beberapa solusi. Salah satunya menyediakan dan memperbanyak layanan top up tunai di gerbang tol.
Solusi lain yang sudah disiapkan oleh Himbara adalah usaha memperbaiki dan memperbanyak distribusi On Board Unit (OBU) yang memudahkan pengendara masuk gerbang tol karena tidak perlu lagi melakukan tapping kartu elektronik.
“Saat ini sedang dikaji kemungkinan enhancement teknologi tanpa harus melakukan tapping tetapi dengan menggunakan teknologi sensor (tanpa henti), yang biasa disebut dengan MLFF (Multi Lane Free Flow)," katanya, Jumat (24/11/2017).
Selain OBU, fitur lain yang sedang dikembangkan oleh Himbara adalah fitur top-up atau pengisian ulang uang elektronik melalui mesin ATM dan EDC Link.
“Saat ini, Himbara sedang melakukan kanjian untuk pengembangan interkoneksi dan interoperability top-up uang elektronik melalui mesin ATM dan EDC Link,” jelas Maryono.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknik dan Operasi PT JTSE dan PT Bosowa Marga Nusantara, Ismail Malliungan merespon positif, khususnga terkait Top Up Tunai di gerbang Tol.
"Kami telah mengajukan pengadaan Top Up Tunai dimaksud ke bank. Namun karena peralatan untuk top tunai tersebut terbatas. Jalan tol Makassar belum kebagian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat dialokasikan oleh Bank," ujarnya.
Selain itu, untuk suksesnya GNNT ini, terutama transaksi Unik di jalan tol, masih membutuhkan proses sosialisasi lebih lanjut, terutama di Makassar.
"Interkoneksi dan interoperability mesin ATM dan EDC link, menjadi salah satu solusi, menjawab kesulitan masyarakat melakukan top up. Apalagi program pemerintah setelah Unik yakni MLFF, yg transaksinya tidak lagi berhentih masih awam oleh pengemudi khususnya di Makassar," katanya.
Unik saja masih di bawah 70 persen. Apalagi pengunaa perangkat yang dipasang di mobil akan dibaca oleh sensor yang ada di jalan tol.
"Kalau sistem dan perangkatnya mudah disiapkan. Namun merubah habit masyarakat bukan pekerjaan yang mudah," ujarnya.(*)