Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setya Novanto Menghilang, Pengacara: Beliau Tidak Ikhlas Diperkosa!

KPK membuka peluang Novanto dimasukkan dalam daftar pencarian orang alias Daftar Pencarian Orang (DPO)

Editor: Ilham Arsyam
Setya Novanto 

TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mencari keberadaan Ketua DPR RI Setya Novanto selaku tersangka kasus korupsi e-KTP. Setelah menunggu dan menggeledah kediamannya, Rabu (15/11/2017) malam sejak sekitar pukul 21.40 WIB hingga Kamis dini hari, politikus senior Partai Golkar ini tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

KPK membuka peluang Novanto dimasukkan dalam daftar pencarian orang alias DPO.

"Kami pandang segala upaya persuasif untuk proses penegakan hukum ini sudah kami lakukan. Sampai dengan tengah malam tim di lapangan, proses pencarian masih dilakukan. Kalau belum temukan, kami akan mempertimbangkan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan Polri untuk menerbitkan surat DPO, karena proses penegakan hukum upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan semaksimal mungkin," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah, Kamis (16/11/2017).

Sementara, kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi bilang, kliennya masih berada di Jakarta.

Ia mengaku tidak tahu tepat keberadaan ketua umum partai berlambang pohon beringin ini.

"Saya yakin 100 persen di Jakarta. Beliau bukan pengecut, cuma beliau tidak ikhlas diperkosa," kata Fredrich.

Tim KPK akhirnya meninggalkan kediaman Novanto sekitar pukul 02.43 WIB dengan membawa sejumlah tas, koper dan barang lainnya.

Tindakan ini dilakukan setelah Novanto mangkir lagi dari panggilan penyidik KPK. Mestinya Novanto pada Rabu, 15 November 2017 diperiksa sebagai saksi untuk tersangka korupsi e-KTP yang lain, Anang Sugiana Sudihardjo.

Disayembarakan, berhadiah Rp 100 juta

 Setya Novanto lagi-lagi membuat heboh masyarakat.Indonesia.

Setelah beberapa kali mangkir menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi, kini penyidik mulai mendatangi kediamannya.

KPK menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Ketua DPR RI, Rabu (15/11/2017) malam.

Surat ini dikeluarkan setelah Novanto mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka.

Sesampainya di rumah sang Ketua Umum Partai Golkar, penyidik KPK tidak bisa menemukan keberadaan Setya Novanto.

Hingga saat ini, tidak diketahui di mana dirinya sekarang.

Geram melihat kejadian tersebut, sebuah organisasi pun mulai membuat sayembara.

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, merespon hilangnya Ketua DPR Setya Novanto dengan sayembara berhadiah Rp 10 juta.

Bonyamin mengatakan bahwa uang tersebut bakal diserahkan pada siapapun yang memberikan informasi valid perihal keberadaan Setnov saat ini.

"Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Setya Novanto kepada KPK atau Kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya, sehingga KPK dapat melakukan penangkapan atas Setya Novanto maka Saya akan memberikan hadiah kepadanya uang sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)," kata Boyamin lewat pesan kepada wartawan, Kamis (16/11/2017).

Bonyamin mengaku sudah menyiapkan rekening khusus untuk memberikan hadiah tersebut.

Surat kuasa juga turut disiapkan oleh Bonyamin.

"Selanjutnya mulai besok rekening tersebut akan saya umumkan kepada khalayak, untuk diberikan kesempatan kepada pihak lain untuk menambahnya.

Jika rekening tersebut bertambah berapapun akan menjadi hak penerima hadiah," kata Boyamin.

Menurutnya, sayembara ini merupakan bukti valid untuk mengajukan klaim tanpa syarat apapun bagi orang yang berhak menerima hadiah.

"Hadiah ini hanya berlaku bagi satu orang atau satu kelompok yg memang informasinya valid dan menjadikan KPK dapat menangkap Setya Novanto," katanya.

Hingga pagi ini, keberadaan Setya Novanto masih belum diketahui.

Bahkan semua ponselnya tidak bisa dihubungi baik oleh istri maupun kuasa hukumnya sejak kemarin.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved