Pemindahan Makam di Soppeng Riaja untuk RKA Diprotes Warga, Begini Saran Wakil Ketua DPRD Barru
Belum adanya penggantian lahan juga menjadi faktor penolakan warga terkait pemindahan kuburan itu.
Penulis: Akbar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Wakil Ketua DPRD Barru Rahman Hasan menilai, protes warga terkait pemindahan pemakaman di Kecamatan Soppeng Riaja disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak pelaksana proyek Rel Kereta Api (RKA).
Hal tersebut diutarakan Rahman saat ditemui TribunBarru.com di Kantor DPRD Barru Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Barru.
"Kalau kita kaji timbulnya persoalan terkait rencana pemindahan kuburan tersebut karena kurangnya sosialisasi sehingga sampai hari ini masalah tersebut belum terselesaikan," kata Rahman, Senin (13/11/2017).
Ia menyebutkan, belum adanya penggantian lahan juga menjadi faktor penolakan warga terkait pemindahan kuburan itu.
Baca: 809 Makam di Soppeng Riaja Bakal Digusur Demi Kereta Api, Ketua Gappembar Ancam Bakal Lakukan Ini
"Masalah lain dari rencana pemerintah akan memindahkan kuburan ini untuk membangun rel yaitu karena belum adanya lahan pengganti. Selain itu, ada aspek lain yang bakal ditimbulkan ketika itu dipaksakan," katanya.
Rahman mengatakan, yang menjadi menjadi masalah jika hal itu tetap dipaksakan adalah persoalan ahli waris.
"Contoh, dari jumlah 809 makam yang ada di Soppeng Riaja, tidak semua itu jelas ahli warisnya sehingga bisa menimbulkan konflik dengan keluarga yang ada di masyarakat," ujar Rahman.
"Dan persoalan seperti ini tentu tidak sesederhana yang kita bayangkan, jadi perlu ada pendekatan-pendekatan yang baik untuk dilakukan kepada masyarakat," tuturnya menambahkan.
Baca: Ini Kata Syahrul Usai Uji Coba Rel Kereta Api di Barru
Sekretaris Partai Nasdem Barru itu berharap pihak pelaksana proyek memberikan solusi terbaik untuk masayarakat dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kalau saran saya yah pihak pelaksana bicarakan dengan baik bersama masyarakat supaya bisa menemukan titik terang," ucap Rahman.(*)