Ini Kata Syahrul Usai Uji Coba Rel Kereta Api di Barru
Oleh karena itu, lanjut Syahrul, dengan judul 'dreaming believing a make it heaven', Sulsel saat ini menuju peradaban baru
Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS
TRIBUNBARRU. COM, TANETE RILAU - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo menilai hadirnya Rel Kereta Api (RKA) di Sulsel adalah sebagai salah satu sarana untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Syahrul usai melakukan uji coba gerbong RKA di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Jumat (10/11/2017).
"Kalau kemarin orang Sulsel hanya mimpi tentang hadirnya kereta api, maka hari ini kita harus percaya mimpi itu karena sekarang sudah menjadi kenyataan untuk hadirnya kereta api sebagai salah satu sarana bagi kesejahteraan rakyat," kata Syahrul.
Oleh karena itu, lanjut Syahrul, dengan judul 'dreaming believing a make it heaven', Sulsel saat ini menuju peradaban baru untuk memperkuat Indonesia yang jaya.
"Kira-kira begitulah perasaan saya, perasaan kita semua melihat kehadiran kereta api ini, walaupun hari ini kita belum peresmian atau melounching tapi hanya menguji coba dan memastikan rel ini sudah terpasang dengan baik," ujarnya.
Untuk membangun RKA hingga tuntas, Syahrul meminta agar masyarakat Sulsel bisa sama-sama terlibat dalam pembangunan itu.
"Saya berharap tidak ada lagi jalan mundur dan stopnya pembangunan kereta api ini. Harus makin cepat dan kita semua harus terlibat untuk menghadirkan rel kereta api ini," ucap Syahrul.
Syahrul memberikan perbandingan antara RKA yang ada di Sulsel dengan yang ada di daerah lain.
Menurutnya, kereta api di Barru lebih modern dari yang ada di Jawa.
"Kereta api yang baru kita mulai dan dirasakan bersama tadi ternyata sedikitpun relnya tidak bunyi. Maaf tentu saja ini lebih modern dari kereta api yang ada di Jawa karena di sana rel sambungannya kedengaran bunyi," ujarnya.
Orang nomor satu di Sulsel itu berharap, di 2018 RKA di Barru sudah bisa difungsikan dengan baik.
"Minimal sudah bisa mengangkut batu bara atau kebutuhan dari pabrik semen menuju pelabuhan garongkong. Itu harapan kita untuk 2018 mendatang," kata Syahrul.
"Insya Allah ujung dari semua ini berharap kesejahteraan yang ada di Sulsel bisa lebih baik dari apa yang telah kita capai saat ini," sambungnya.
Terkait pembebasan lahan RKA, Syahrul mengaku hingga saat ini tidak ada hambatan dan tetap berjalan lancar.
"Untuk pembebasan tanah itu semua sudah mau, cuma kadang-kadang ada keluarga yang pewarisannya belum selesai di peradilan dan hanya itu yang menuntut, kalau yang lain tentu tidak ada," tandasnya.