Pasar Sentral Bulukumba Sepi Pengunjung, Begini Curhat Pedagang
Menurut pedagang, kondisi tersebut sudah dialami beberapa bulan terakhir.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Mahyuddin
lihat foto
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pasar Sentral Bulukumba di Jl Samratulangi, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), sepi pengunjung, Kamis (9/11/2017).
Pantauan TribunBulukumba.com, hanya terlihat beberapa pembeli dan pemilik lapak yang berada di pasar tersebut.
Menurut pedagang, kondisi tersebut sudah dialami beberapa bulan terakhir.
"Beberapa bulanmi begini, biasa ramai itu awal bulan, atau pas musim buah, yang paling ramai itu menjelang hari raya. pokoknya tahun ini berbeda sekali," tutur penjual jam tangan dan kerudung, Jamal.
Baca: Komik Penyebar Agama Islam Bulukumba Dipamerkan di Makassar Biennale 2017
Menurut penjual lain, H Muh Yusuf, pemerintah harus memberikan perhatian khusus terhadap pasar sentral, karena pasar tersebut merupakan pasar induk.
"Sejak banyaknyami itu pedangang kaki lima (PKL), harga langsung tidak stabil, seharusnya pemerintah harus menghapuskan PKL, karena mereka tidak legal, sedangkan kami disini bayar pajak dan lain-lain," jelas Yusuf.
"Bisa dikatakan ini terakhir ramai pas sebelum Idul Adha, setelah itu sepimi lagi, perputaran uang di pasar sentral itu menurun drastis," jelas Yusuf menambahkan.
Baca: VIDEO: Lihat Gaya Wabup Bulukumba Pakai Sneakers ala Mellenial
Berbeda yang dialami pedagang bumbu dapur dan sembako, Lina.
Menurutnya. pembelinya tetap ramai tanpa mengenal musim.
"Kalau bahan untuk kebutuhan sehari-hari bagusji, lancar, pembelinya tetap ramai," tutur Lina.
Cabai dipasar sental Bulukumba berkisar Rp 12 ribu per kilogram, bawang merah Rp 10 ribu per kilogram, bawang putih 20 ribu per kilogram, dan telur berkisar antara 33 ribu hingga 35 ribu satu rak. (*)
