Sudah Liat Video Aksi Brutal Guru Terhadap Siswanya? Ternyata Penyebabnya Sangat Sepele
Tanpa ampun, sang Umar Bakrie ini melepaskan pukulan bertubi-tubi ke bagian mematikan sang siswa.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Jagad dunia maya heboh dengan beredarnya sebuah video seorang guru menghajar siswanya dengan brutal. Brutal sekali.
Tanpa ampun, sang Umar Bakrie ini melepaskan pukulan bertubi-tubi ke bagian mematikan sang siswa.
Seorang siswa yang hendak melerai juga jadi korban.
Baca: Adu Jotos dengan Lilipaly di Mattoanging, Sylvano Comvalius Ungkap Penyebabnya. Sandiwara?
Baca: Lowongan Kerja - Komisi Pemberantasan Korupsi Cari Pegawai Lulusan SMA dan Sederajat
Baca: Kasihan! Artis Angela Lee Stres. Ngutang Rp 25 M, Dipolisikan, Kini Digugat Cerai Suami
Sebuah video yang merekam tindak kekerasan oknum guru terhadap muridnya menjadi viral di dunia maya.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook @MakNyablak.
Hingga saat ini, video tersebut telah mendapatkan 365 ribu penayangan dan dibagikan 12 ribu kali.
Dalam video yang berdurasi 37 detik itu terlihat seorang pria diduga guru tiba-tiba memukul salah satu siswa.
Beberapa saat kemudian, ada salah seorang siswa mendekati pelaku.
Kemungkinan siswa tersebut mencoba melerainya.
Bukannya tenang, siswa tadi malah didorong hingga membentur tembok dan sempat mendapatkan bogem mentah pelaku.
Terlihat sang siswa yang mencoba melerai tadi ketakutan.
Tidak cukup sampai di situ, pelaku pun kembali menghampiri korban.
Pelaku menarik korban hingga terjatuh dari kursinya.
Berikut ini cuplikan videonya. Jangan coba-coba tirukan adegan ini kepada oranglain
Kejadian ini sungguh menggelisahkan sejumlah netizen dan banyak orang tua.
Tribun-timur.com melansir dari Grid.id, atas informasi simpang-siur yang beredar, akhirnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengeluarkan pers release.
Dalam pers releasenya, KPAI mengutuk keras penganiayaan yang dilakukan oknum guru terhadap murid SPMnya tersebut.
Mereka menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan Mendikbud RI.
Oknum guru yang beraksi brutal itu diketahui bernama Ma'in.
Dia merupakan guru SMP di pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Diketahui juga bahwa alasan aksi brutalnya itu sangatlah sepele.Sang murid dianggap kurang ajar karena memanggil nama gurunya tanpa menggunakan imbuhan "pak."
Tidak terima dengan sebutan si murid, Ma'in pun langsung memukulinya dengan brutal.
Murid di sebuah SMP negeri berinisial RHP kini telah terbujur lemah.
Korban pemukalan harus dirawat di IGD RSUD di Kota Pangkal Pinang.
Komisioner KPAI bidang pendidikan, Retno Listyarti, mengutuk kebringasan tindakan tersebut.
"Ini sudah masuk kategori penganiayaan berat. Tak sekedar ditampar, tetapi murid pun dibenturkan kepalanya ke dinding. Diduga akibat benturan tersebut, korban akhirnya mengalami sakit di kepala," ujar Retno.
Ditambah lagi, kekerasan itu ditunjukkan di hadapan banyak murid.
Sang guru juga tidak dewasa saat menanggapi salah seorang murid yang mencoba melerainya.
Berdasarkan pers release resmi KPAI, bahkan terjadi juga pelemparan kursi.
"Guru semacam ini sangat membahayakan bagi keselamatan psikologi dan fisik anak-anak.Ini disebabkan dirinya tak mampu mengontrol emosi."Yang bersangkutan harus dievaluasi secara kepegawaian oleh Dinas terkait apakah masih patut menjadi guru," tambahnya.
Semua ini bermula saat sang korban melewati kelas yang sedang diajar oleh pelaku.
Korban pemukulan saat itu baru saja selesai pelajaran olahraga di lapangan.
Berawal dari keisengan memanggil pelaku tanpa imbuhan "pak", oknum guru meresponnya dengan penuh amarah.
Dia mulai mencari orang yang mengusilinya tadi dan menghajarnya habis-habisan.
Korban sebenarnya sempat di bawa ke kantor kepala sekolah.
Selang beberapa saat, pihak keluarga kemudian membawanya ke Puskesmas Air Itam.
Si murid tersebut harus dibantu bernafas menggunakan tabung oksigen.
Merasa pusing yang tak tertahankan, keluarga membawanya ke rumah sakit.
Ternyata, murid tersebut sempat pingsan setelah terkena pukulan.
Dia akhirnya dirawat di RSUD Depati Hamzah.
Pihak keluarga tak terima dengan perlakuan oknum guru yang begitu brutal.