Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rilis BPS Sulsel, Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2017 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu

Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
tribun timur/muhammad abdiwan
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, memeriksa tas siswa di SMK Negeri 2 Makassar saat menggelar sidak, Jumat, 29 September. Sidak tersebut digelar dalam rangka mencegah peredaran obat-obatan dan Narkoba di sekolah sekaligus sosialisasi bahaya narkoba. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2017 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Dimana Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis TPT Agustus 2017 di Sulsel sebesar 5,61 persen meningkat dibandingkan Agustus 2016 yang besarannya 4,80 persen.

"TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja," ungkap Kepala BPS Sulsel Nursam Salam, saat merilis data tersebut, Senin (6/11).

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi di antara tingkat pendidikan yang lain yaitu sebesar 11,92 persen.

TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,62 persen. Itu artinya terdapat penawaran tenaga kerja yang lebih pada jenjang pendidikan SMK dan SMA.

Dimana TPT perempuan sebesar 4,98 persen, jauh lebih rendah dibandingkan TPT laki-laki yang besarannya 6,66 persen. Dibandingkan Agustus 2016, TPT laki-laki dan TPT perempuan keduannya mengalami peningkatan.

Jumlah penduduk Sulsel yang termasuk dalam usia kerja bulan Agustus 2017 sebanyak 6.251.377 orang, dari jumlah tersebut penduduk yang tergolong angkatan kerja mencapai 3.812.358 orang, dengan komposisi 3.599.663 orang yang bekerja dan 213.695 orang yang menganggur.

Dibandingkan Agustus 2016, jumlah angkatan kerja mengalami penurunan sebesar 4,50 persen atau terjadi penurunan angkatan kerja sebanyak 68,645 persen orang angkat kerja.

Demikian juga dengan jumlah orang yang bekerja terjadi penurunan sebesar 5,33 persen atau terjadi penurunan jumlah orang bekerja sebanyak 96,049 orang.

Sebaliknya jumlah orang menganggur meningkat 12,21 persen atau terjadi penambahan pengangguran sebanyak 27.404 orang menganggur.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved