Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PLN Beri Deadline PDAM Jeneponto Lunasi Tunggakan Rp 595 Juta

Pihaknya telah memberikan kebijakan kepada pihak PDAM Jeneponto untuk melunasi tunggakan sebelum penyegelan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Maneger PLN Rayon PLN Jeneponto Ramlan Harahap, saat ditemui TribunJeneponto.com, di kantor Bupati Jeneponto, Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Rabu (18/10/2017) siang. 

Laporan Wartawan TribunJeneponto.com, Muslimin Emba

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Manajer PLN Rayon Jeneponto, Ramlan Harahap mengaku terpaksa melakukan penyegelan terhadap instalasi pengolahan air PDAM Jeneponto, yang berbuntut putusnya aliran air ke sejumlah rumah pelanggan.

"Iya mau bagaimana, saya sudah arahkan pihak PDAM Jeneponto ke (PLN) cabang tapi juga tidak dapat mengambil kebijakan. Jadi terpaksa kita segel karena kita juga tidak dapat mengambil keputusan," kata Ramlan saat dikonfirmasi via telepon selularnya, Selasa (7/11/2017) siang.

Baca: Nunggak Listrik Rp 500 Juta, Aliran Listrik PDAM Jeneponto Terancam Diputus

Menurutnya, pihaknya telah memberikan kebijakan kepada pihak PDAM Jeneponto untuk melunasi tunggakan sebelum penyegelan.

"Kita sudah beri kebijakan, jadi tunggakan pertama itu cukup MCB di turunkan, bulan kedua SR dilepas atau sambungan ke pelanggan, dan bulan ketiga itu kalau masih menunggak maka harus bongkar rampung," ujarnya.

Jika memasuki bulan ketiga tunggakan listrik PDAM Jeneponto yang mencapai Rp 595.563.106 juta tidak kunjung dibayar, maka pihaknya pengaku tidak segan melakukan pembongkaran meteran listrik.

"Kita beri waktu sampai 20 November ini kalau tidak dibayar maka terpaksa kita bongkar meterannya dan kalau mau pasang meteran yang baru, maka biayanya mahal lagi," tuturnya.

Baca: Ini Penyebab Pemkab Takalar Nunggak Listrik Rp 1,5 M

Sebelumnya, Direktur PDAM Jeneponto Amri Mahadi yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya belum sanggup melunasi tunggakan listrik yang ada.

"Kalau air yang kita keluarkan banyak, tapi dari sembilan ribu pelanggan hanya 30 persen yang membayar, kasihan yang tertib membayar juga dirugikan," ujarnya.

Sementara, sejumlah warga yang bermukim di seputaran kota Bontosunggu mengeluhkan air PDAM yang tidak mengalir selama sepekan terakhir.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved