Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

INNALILLAH. Umat Islam dan Kader Muhammadiyah Berduka, KH Baharuddin Pagim Tutup Usia

Kiai Baharuddin tutup usia di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, Selasa, (31/10/2017) pukul 00.05 WITA

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
Muhammadiyah 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Innalilahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Periode 2005-2010, KH Baharuddin Pagim.

Kiai Baharuddin tutup usia di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, Selasa, (31/10/2017) pukul 00.05 WITA

Ia lama mendapatkan penanganan cukup lama dirawat di PCC Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Almarhum akan disalatkan setelah shalat Dhuhur di Masjid Hizbul Wathan Muhammadiyah Jl. Satando.

KH Baharuddin Pagim
KH Baharuddin Pagim ()

Selanjutnya akan dikebumikan di Pekuburan Al Baqi Gombara Makassar.

Kiai Haji Baharuddin Pagim lahir di Belawa, Wajo, 31 Agustus 1940.

Ia mengenyam pendidikan formal pertama kali di SD Muhammadiyah Cabang Belawa selama 6 tahun, dan tamat pada tahun 1956.

Setelah itu, ia hijrah ke Makassar untuk melanjutkan pendidikan menengah di MTS Muallimin Cabang Makassar dari tahun 1956—1959, kemudian lanjut lagi di Muallimin Uliyah dan tamat pada tahun 1961.

Setamat dari sekolah tersebut, Bahar tidak langsung melanjutkan kuliah, melainkan menunaikan pengabdiannya sebagai alumni Muallimin dengan tugas mengajar di Muallimin Tanete, Kabupaten Barru selama 3 tahun.

Sekembali dari tugas mengajar, tepatnya di tahun 1963, Baharuddin melanjutkan pendidikannya di Universitas Muslim Indonesia (UMI), integrasi IAIN Fakultas Tarbiyah.

Sementara melanjutkan pendidikan, di tahun 1964, ia menikah dengan Siti Marhaban Ahmad. Dari pernikahan inilah, ia dikaruniai sebelas orang anak.

Dua tahun setelah itu, gelar Sarjana Muda pun berhasil diraihnya, tepatnya pada tahun 1966.

Selepas itu, ia kembali pada aktivitas mengajarnya di Muallimin, kemudian pindah ke Muallimat pada tahun 1971, sampai ia terangkat sebagai pegawai negeri di Departemen Agama Kota Makassar pada 1974.

Melalui Depag, ia ditugaskan mengajar di Darul Arqam Gombara bersama tiga kader Muhammadiyah lainnya, yakni Salmiah Jabbar, Muchtar Waka, dan Muh Dahlan Yusuf.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved