Mahasiswa FKM Unhas Ikuti Islamic Fair of Public Health di Unair
Ia siap mewakili Universitas Hasanuddin dalam lomba ”Islamic Fair of Public Health (IFoPH) 2017
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), terus melakukan pembinaan terhadap mahasiswa.
Salah satunya mengikut sertakan dalam setiap ajang lomba khususnya diluar Makassar. Tak terkecuali untuk mahasiswa baru (maba) FKM Unhas angkatan 2017, Mochammad Al Anugerah Agus.
Ia siap mewakili Universitas Hasanuddin dalam lomba ”Islamic Fair of Public Health (IFoPH) 2017” pada tanggal 4 November 2017 mendatang di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya dengan tema “Kita Inspirasi Peradaban”.
Kegiatan ini diadakan oleh Departemen Agama Islam (DAI) BEM FKM UNAIR.
Lomba yang diikuti 102 peserta ini dirangkaikan dengan seminar inspiratif dengan tema “Pemuda Idaman Peradaban.
Dalam seminar tersebut, bertindak sebagai pemateri adalah Prof. Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014), Zaky Ahmad Rivai (Aktor “Tausyiah Cinta,” penulis Aktivis Hafidz), Febryan Kiswanto (Presbem Unair 2015) sebagai moderator serta penampilan finalis nasyid IFoPH 2017.
Finalis lomba esai datang dari berbagai universitas di Indonesia.
Mereka adalah Mochammad Al Anugerah Agus (Universitas Hasanuddin), Hilda Ayu Safitri (Universitas Darussalam Gontor), Yusuf Patria (Universitas Gadjah Mada), Dia Putra Pratama (Universitas Airlangga), Avuan Muhammad (Universitas Brawijaya), Riyana Rochmawati, (Universitas Gadjah Mada), Emilia Rosa (Universitas Sumatera Utara), Risyad Roxiyul Azmi (Universitas Islam Negeri Surabaya), In’amul Hasan (Universitas Islam Negeri Surabaya), dan Khairina Syarah Annazari (Universitas Negeri Medan).
Dengan Sub-tema “Manfaat penerapan menu sehat sesuai Al-Quraan dan hadist,” maba yang akrab disapa Al ini, membuat esai yang berjudul “Menu Makan Sehat Berumur 1439 Tahun, Pencegah Penyakit Faktor Risiko Kardiovaskuler.”
Al menilai bahwasanya pencegah faktor risiko penyakit kardiovaskuler sangat penting untuk dibahas, mengingat penyakit kardiovaskuler adalah penyebab kematian nomor satu di dunia untuk Penyakit Tidak Menular (PTM).
“Mungkin penyakit kardiovaskuler termasuk dalam PTM, namun kematian dapat menyebar jika kasus PTM terjadi. Bayangkan saja jika supir truk tiba-tiba terkena serangan jantung di sebuah jalan raya. Tentu masyarakat sekitar juga dalam bahaya dan kematian-pun dapat terjadi,” tutur Al melalui rilis Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKM, Sukri Palutturi.
Adapu fokus utama esai yang dibuat oleh Al adalah penyakit-penyakit yang dapat memicu penyakit kardiovaskuler (jantung), yaitu hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, dan obesitas. Sedikit gambaran untuk mencegah ke-empat penyakit ini, ia menyarankan agar memgonsumsi jahe untuk menyelesaikan permasalahan hipertensi, dislipidemia, dan obesitas sedangkan untuk diabetes melitus maka perlu memperhatikan Indeks Glikemik makanan.
“Di dalam Al-Qur’an surah Al-Insan ayat 17, telah dijelaskan bahwa terdapat minuman yang dicampur jahe untuk penduduk surga. Sedangkan dalam Surah Al-A’raf ayat 31, dijelaskan bahwa Allah tidak suka orang-orang yang berlebihan. Inilah yang perlu kita teliti dan hasil yang saya dapatkan bahwa dengan kedua ayat tadi, ternyata, in syaa Allah penyakit jantung dapat diatasi.” Lanjut Al.
Al berharap, dikemudian hari lebih banyak lagi lomba-lomba yang menjadikan Al-Qur’an sebagai objek penelitian kedepannya.