Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebelum Diringkus Densus 88, Ini Rutinitas Teroris Bom Gubernur Sulsel di Luwu Timur

Bakri tidak pernah melaporkan keberadaannya kepada pemerintah dusun, desa maupun kecamatan.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
ivan/tribunlutim.com
Kepala Dusun Bakara, Naharuddin 

Bakri mengenakan baju kaos warna hitam dan penutup wajah serta perempuan diduga istrinya itu langsung digelandang ke lantai dua ruangan reserse kriminal untuk diinterogasi.

Interogasi sekaligus pemeriksaan berlangsung sekitar satu jam sementara di luar ruangan interogasi beberapa Densus 88 berjaga dengan senjata lengkap.

"Saat pemeriksaan berlangsung, baik Kapolres Luwu Timur, AKBP Parojahan Simanjuntak dan anggota Polres Luwu Timur dilarang mendekat bahkan mengambil foto," kata seorang anggota Polres Luwu Timur yang minta namanya tidak disebutkan.

Baca: Begini Kronologi Penangkapan Teroris Bom Gubernur Sulsel di Luwu Timur

Sekitar pukul sembilan lewat, Densus 88 membawa Bakri menuju Makassar untuk kemudian diterbangkan menuju Jakarta.

Bakri diringkus Densus 88 di Dusun Bakara, Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, sekitar pukul 07.04 Wita, Selasa (24/10/2017).

Bakri diringkus karena keterlibatan dalam kejadian pengeboman dan rencana pembunuhan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, tahun 2012.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved