Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebelum Diringkus Densus 88, Ini Rutinitas Teroris Bom Gubernur Sulsel di Luwu Timur

Bakri tidak pernah melaporkan keberadaannya kepada pemerintah dusun, desa maupun kecamatan.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
ivan/tribunlutim.com
Kepala Dusun Bakara, Naharuddin 

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar

TRIBUNLUTIM.COM, TOWUTI - Teroris Bakri alias Aslam alias Pak Nur bersama istrinya, Dralimah sudah setahun tingal di Asrama Ponpes Darul Hijrah, Dusun Bakara, Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Bakri bekerja sebagai petani kebun merica di kebun warga setempat.

Hal itu disampaikan Kepala Dusun Bakara, Naharuddin, saat ditemui wartawan pascapenangkapan Bakri, Rabu (25/10/2017).

Naharuddin mengatakan, selama tinggal di dusunnya, Bakri tidak pernah melaporkan keberadaannya kepada pemerintah dusun, desa maupun kecamatan.

Baca: Peneror Gubernur Sulsel Ditangkap Bersama Istrinya di Lutim

"Bakri juga jarang berkomunikasi dengan warga sekitar," katanya.

"Sebelumnya, kami juga tidak tahu aktivitas kesehariannya, kami juga tidak tahu kalau tinggal di pesantren," ucapnya menambahkan.

Istri Bakri, Dralimah, masih syok pascapenangkapan suaminya.

Dia belum bisa makan dan tidur setelah didatangi Densus 88.

"Saya tidak sangka kalau bapak (Bakri) akan ditangkap, saya kaget waktu mau masuk di kebun ada mobil yang tahan, perut saya kayak mau terputar," kata perempuan bercadar itu.

Baca: Ini yang Dirasakan Istri Pelaku Bom Gubernur Sulsel Saat Ditangkap Densus di Luwu Timur

Densus 88 kemudian membawa Bakri dan istrinya itu ke Mapolres Luwu Timur.

Belasan Densus 88 bersenjata lengkap dan menutup wajah tiba di Polres Luwu Timur sekitar pukul 08.00 Wita menggunakan tiga unit Toyota Avanza.

Saat itu, sejumlah personel Polres Luwu Timur sedang melaksanakan apel pagi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved