Mahasiswa UI Ini Kenal dengan Hanna Anisa, Minta Video Dihapus Begini Kondisinya Sekarang
Apalagi setelah otoritas Universitas Indonesia (UI) membenarkan jika pemeran perempuan di video yang diduga
Penulis: Nurwahidah | Editor: Mansur AM
Di percakapan itu, lawan bicara sosok diduga Hanna Anisa memberitahukan bahwa video mesum tersebut sudah tersebar.
Lawan bicara tersebut juga mencaci maki sosok diduga Hanna Anisa dengan kata-kata tak pantas.
Kemudian, cacian tersebut dibalas oleh sosok diduga Hanna Anisa.

"Sini ketemu sama abang saya, masih berani ngomong gitu," tulis sosok diduga Hanna Anisa tersebut.
Hingga berita ini disusun belum diketahui kebenaran dari chat tersebut.
Video "panas" berdurasi 5 menit dan berbagai video lainnya yang diperankan alumnus Universitas Indonesia (UI) atas nama Hanna Annisa sedang viral di dunia maya.
Atas apa yang telah terjadi ini, melalui sejumlah akun Instagram yang mengaku sebagai Hanna, dirinya meminta maaf atas tersebarnya video itu.
Satu di antaranya adalah akun @hanna.anisaa.

Entah apakah ini akun asli yang bersangkutan atau tidak.
Dalam posting-an gambar pada akun itu, admin @hanna.anisaa mengatakan dalam gambar dengan kata-kata, "buat semuanya tolong maafin aku. Manusia punya kesalahan kok, dan mungkin saja aku khilaf."
Dalam posting-an lainnya, berupa gambar, admin akun ini memberikan komentar di bawahnya, "Hari ini berita gua sangat viral, ini semua udah telanjur gua sedih, tapi harus bagaimana. Gua ngaku salah gua ngelakuin itu semua dan gua tanggung jawab semuanya. Tapi kenapa ada orang jahat yang nyebarin video gua."
Dari komentar itu, admin akun ini mengaku bahwa video mesum dirinya yang beredar dan viral bukanlah disebarkan olehnya tetapi oleh orang lain.
Pada akun berbeda, melalui Instagram story akun @hannaannisaaa, akun diduga kuat milik Hanna, tertulis pengakuan jika video panas dibuat karena kekhilafan pemerannya.
"Namanya juga khilaf," begitulah tertulis pada Insta story akun @hannaannisaaa.
Jadi jelas, Hanna mengakui atas videonya dan mengakui pula dirinya sebelumnya khilaf.