Ditanya Soal Ini, Direktur RSUD Andi Djemma Luwu Utara Bungkam
Hariadi memilih bungkam ketika dikonfirmasi terkait sejumlah persoalan di rumah sakitnya itu.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma, Kabupaten Luwu Utara, Hariadi, tidak bersikap ramah dengan awak media.
Hariadi yang baru beberapa bulan diangkat sebagai direktur menggantikan Rusfan Ramli memilih bungkam ketika dikonfirmasi terkait sejumlah persoalan di rumah sakitnya itu.
Misalnya pelayanan medis yang banyak dikeluhkan pasien maupun keluarga pasien serta adanya isu pengurangan perawat dan bidan tenaga sukarela di rumah sakit pelat merah tersebut.
"Saya lagi sibuk ini," jawab Hariadi seusai TribunLutra.com memperkenalkan diri melalui sambungan telepon, Minggu (22/10/2017) pagi.
Baca: 6 Bulan Disorot, Manajemen RSUD Andi Djemma Hentikan Parkir Berbayar
TribunLutra.com lalu menawarkan mengirim pertanyaan melalui pesan singkat atau Short Message Service (SMS) ke ponsel Hariadi.
"Saya tidak punya pulsa untuk balas SMS," singkat Hariadi dengan nada tegas kemudian mengakhiri sambungan telepon.
RSUD Andi Djemma terletak di Jl Sultan Hasanuddin, Keluarahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
150 Bidan Terancam Dipecat
Seratus lima puluh bidan dan perawat status magang atau sukarela di RSUD Andi Djemma, Masamba, Luwu Utara, Sulsel, bakal dipecat.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengungkapkan hal ini saat ditanya TribunLutra.com terkait mogok kerja tenaga sukarela RSUD Andi Djemma, Selasa (25/4/2017).
Indah menjelaskan, bidan dan perawat status sukarela di rumah sakit pelat merah tersebut mencapai 400 orang.
Sementara analisis kerja hanya dibutuhkan 250 orang.
"Sebagian besar dari mereka masuk saat berlangsung proses demokrasi (pilkada 2015)," kata Indah.