Subhanallah! 3 Pendaki Ini Bertahan Hidup Makan Jamur Hutan, Selamat Karena Suara Adzan
Sempat dinyatakan hilang selama beberapa hari, ketiganya berhasil selamat ditemukan dalam kondisi lemas dehidrasi dan kelaparan.
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Mansur AM
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Kisah tiga pendaki ini bertahan hidup di tengah hutan patut jadi pelajaran.
Sempat dinyatakan hilang selama beberapa hari, ketiganya berhasil selamat ditemukan dalam kondisi lemas dehidrasi dan kelaparan.
Baca: Ada Apa Banyak Kepala Daerah Kumpul di Sidrap, Sudah Koordinasi dengan Gubernur SYL?
Baca: TERPOPULER - Video Choirul Huda Sebelum Tanding dan Penyebab Tewas Hingga Mpok Silvi Kini
Tiga pendaki yang sempat hilang selama enam hari di Pegunungan Latimojong, jalur Puncak Sikolong, Tana Toraja, Qeqes (45), Widi (25), dan Tuye (35), berhasil sampai ke sebuah kampung di wilayah Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Senin (16/10/17) pagi.
Malam ini, mereka telah berada di Rumah Jabatan Wali Kota Palopo, Jl Veteran, Kecamatan Wara, Kota Palopo, setelah dijemput oleh kelompok pencinta alam dari Kota Palopo.
Mereka disambut Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Kav Cecep Tendi Sutandi.
Kepada tribunpalopo.com, Widi menceritakan, selama di hutan, dia bersama Qeqes dan Tuye makan jamur dan batang pisang.
"Batang pisang kita potong-potong dicampur jamur kemudian dimasukkan ke dalam tas. Itulah yang kami makan kalau lapar," kata Widi.
Menurutnya, mereka hilang dan tersesat di hutan usai melakukan panjat tebing dalam usaha mencapai Puncak Sikolong.
Puncak Sikolong memang berada di atas tebing vertikal setinggi sekitar 15 meter.
Untuk mencapai puncaknya, diperlukan peratalan panjat tebing dan kemampuan memanjat tebing.
"Kami panjat tebing. Kemudian tiba-tiba langit hitam lalu kami hentikan kegiatan. Setelah itu kami jalan menuju tenda yang berada di pos dua. Namun saat di pos tiga menuju pos dua, kabut sangat tebal dan kami kehilangan arah. Tapi ada satu hal yang membuat kami semangat untuk tetap jalan yakni suara adzan," tambahnya.
Ketiganya kemudian dijemput Forum Pecinta Alam Kota (Forpa) Palopo.
Dinyatakan hilang pada Rabu (10/10/17), pendaki tersebut berhasil sampai di sebuah kampung di Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Senin (16/10/17).