Terungkap! Pelaku Teror Las Vegas Ternyata Miliarder Real Estate Florida. Motifnya Masih Misteri
Polisi mengatakan, tersangka tersebut menewaskan setidaknya 58 orang dalam serangan terburuk dalam sejarah AS belakangan ini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu per satu misteri mengenai kehidupan pribadi Stephen Craig Paddock (64), pelaku utama teror di Las Vegas, Minggu (1/10/2017) waktu setempat mulai terungkap.
Namun keluarga besarnya masih bingung dengan motif utama Paddock melakukan aksi teror paling kejam sepanjang sejarah modern Amerika Serikat.
Baca: Jangan Lewatkan! Sebelum Tes SKD CPNS Gelombang 2, Kenali Soal dan Perhatikan Dulu Tips Ini
Eric Paddock, saudara dari Stephen Craig Paddock (64), penembak yang mematikan puluhan orang di Las Vegas, AS mengatakan, saudaranya itu seorang miliuner.
Saudaranya, Stephen Paddock, disebut-sebut banyak menghasilkan uang untuk investasi di bidang real estat, demikian dilaporkan The New York Post, Senin (2/9/2017).
Baca: Menteri Wiranto: Impor Senjata Brimob Bermasalah. Berarti, Jenderal Gatot Benar Dong?
Penyerangan bersenjata dilakukan di kawasan Mandalay Bay, Las Vegas pada Minggu (1/10/2017) sehingga 58 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka.
Eric mengatakan kepada wartawan di Orlando bahwa saudaranya juga seorang akuntan berpengalaman.
Eric tak tahu kalau saudaranya mengalami kesulitan keuangan baru-baru ini.
Menurut Eric, abangnya itu baru saja mengirim alat bantu jalan melalui pos kepada ke ibunya yang kini berusia 90 tahun.
Eric mengatakan, Stephen Paddock rajin menabung dengan suka mengumpulkan uang logam pada masih kecil.
Polisi mengatakan, tersangka tersebut menewaskan setidaknya 58 orang dalam serangan terburuk dalam sejarah AS belakangan ini.
Stasiun televisi NBC News melaporkan, Stephen Paddock baru-baru ini melakukan transaksi judi senilai puluhan ribu dollar AS -berdasarkan keterangan aparat keamanan, namun tidak diketahui apakah dia kalah atau menang.
Kepolisian Las Vegas mengatakan, pelanggaran hukum yang sebelumnya tercatat dilakukan oleh Paddock terbatas pada sebuah pelanggaran lalu lintas biasa.
Saudaranya, Eric Paddock, menjelaskan kepada NBC News, dia mendapat pemasukan dari gedung apartemen yang dimiliki dan dikelola bersama ibunya, yang tinggal di Florida.
Penyidik sudah melakukan pemeriksaan atas rumah dua kamar milik Paddock, yang berada dalam kawasan kompleks para pensiunan di Mesquite.
Lokasinya sekitar satu jam perjalanan mobil dari Las Vegas.
Sejarah Teror Mematikan di Sejarah Modern Amerika Serikat
Penembakan dalam acara konser musik country di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat Minggu (1/10/2017) malam waktu setempat, menyebabkan setidaknya 58 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka.
Penembakan yang diyakini dilakukan oleh seorang pria bersenjata, Stephen Paddock (64), menjadi penembakan massal terbesar dalam sejarah modern AS.
Jumlah korban tewas melampaui jumlah korban penembakan di kelab malam Florida tahun lalu, yang merenggut 49 nyawa.
Paddock yang adalah seorang warga setempat, ditembak mati oleh aparat keamanan di hotel, di mana dia melakukan penembakan brutal.
Berbagai reaksi muncul atas penembakan yang dilaporkan dilancarkan oleh pelaku tunggal tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan keluarga mereka.
Gubernur Nevada, Brian Sandoval, mengeluarkan pernyataan lewat Twitter.
"Aksi kekerasan yang tragis dan mengerikan telah mengguncang #Nevada family. Doa kami untuk para korban dan semua orang yang terkena dampak akibat tindakan pengecut ini."
Terduga penembak dilaporkan melancarkan aksinya dari lantai 32 di Mandalay Bay Resort dengan memberondong tembakan ke arah penonton konser.
"Perhatian dan doa kami berikan kepada para korban peristiwa tragis tadi malam."
"Kami berterima kasih atas tindakan segera yang dilakukan oleh pihak-pihak yang pertama kali memberikan respons."
Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen Mandalay Bay Resort.
Senator dari Negara Bagian Nevada Dean Heller, menyebut, penembakan tersebut sebagai aksi kekerasan yang tak berperikemanusiaan dan mengerikan.
Kecaman juga muncul dari luar AS
Di London, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, juga mengatakan serangan dalam festival musik itu mengerikan.
Ditambahkan Johnson, Inggris berdiri bersama rakyat AS dalam menentang hal yang disebutnya kekerasan tak pandang bulu.
Baca: Resmi Cerai dengan Zack Lee, Nafa Urbach Langsung Begini. Sedih atau Gembira?
Kepolisian Las Vegas mengatakan, pihak berwenang menemukan dua kendaraan yang mungkin bisa dijadikan alat bukti.
Mereka juga menemukan seorang perempuan, Marilou Danley, yang diduga bepergian bersama terduga penembak sebelum serangan.
Berita ini sudah terbit di kompas.com dengan judul: Penembak di Las Vegas adalah Miliuner dan Investor Real Estat
