Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pernikahan Sesama Jenis di Bulukumba

Kisah Lengkap Asmara Syarifah dan Rahma(t) Hingga Identitas Terbongkar, Ada Aroma Mistis?

Pengakuan Rahmayani sebagai karyawan perusahaan swasta di Kalimantan Timur (Kaltim) pun dipercaya Syarifah dan kedua orangtuanya, Amri dan Syamsudar.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Mansur AM
HANDOVER
Foto pernikahan Syarifah Nurul Husna (17) dengan Rahmat Yani di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pernikahan keduanya ternyata pernikahan sesama jenis. 

Kepada Syamsudar dan Amri, Rahmat mengaku harus segera menikahi Syarifah karena akan dinikahkan dengan gadis lain oleh orangtuanya.

"Prosesi lamarannya dia sendiri yang sampaikan ke saya. Alasannya tanpa dokumen karena dia mengaku orangtuanya mendesak akan nikahkan ke orang lain, makanya kami terima dan soal dokumen dia janjikan usai nikah baru diurusnya," jelas Syamsudar.

Kedua orangtua Syarifah manut.

Tawaran kredit uang panaik dari Rahmat pun dia terima.

Rahmat menyetujui uang panaik Rp Rp 30 juta, tapi hanya dibayar Rp 17 juta dulu, selebihnya dicicil.

Kabarnya, uang panaik Rp 17 juta tersebut sebenarnya adalah uang Syarifah, bukan murni dari Rahmat.

Jadi ceritanya, Syarifah menjual sepeda motornya seharga Rp 17,5 juta, lalu uang hasil penjualan dipinjamkan ke calon suaminya agar prosesi pernikahan bisa berjalan.

Saat itu, Rahmat mengaku tak punya uang.

Syamsudar dan Amri pun sepakat, termasuk ketika Rahmat menawarkan nikah siri saja dulu.

Meski sudah ada yang curiga pada suara lembut Rahmat saat ijab kabul, tapi proses terus berlanjut.

Dan pesta pernikahan itu pun berlangsung mewah untuk ukuran warga di Erelebu.

Pakaian dan aksesoris penganting ditambah pelaminan Jepara senilai Rp 8-10 juta.

Malam Pertama Direnggut dengan Alat Kelamin Palsu

Syarifah resmi jadi istri Rahmat.

Malam pertama pun tiba.

Meski baru bertemu fisik, Syarifah merasa sudah dekat dengan Rahmat.

Sudah 2 tahun dia menunggu dan akrab dengan mantan kekasihnya itu.

Maka, malam pertama pun tunai.

Syarifah serahkan segalanya.

Tapi, Syarifah pun mulai curiga pada segalanya.

"Saat itu antara percaya dan tidak karena punyanya mirip milik laki dan tetap jalaninya (berhubungan intim). Dan besok pagi baru kami kaget karena kelihatan itu alat yang dipakainya," kata Syarifah.

Rasa penasaran Syarifah terbawa dalam tidur singkat malam pertama.

Pagi, rumah mempelai wanita pun heboh.

Rahmat bangun pagi tanpa rasa curiga.

Semuanya berantakan saat Syamsudar tak sengaja masuk kamar pengantin, pagi itu.

Syamsudar iseng menyambangi anaknya saat Rahmat ke kamar mandi.

Pandangan Syamsudar tak sengaja mengarah ke pakaian dalam Rahmat.

“Apa itu? Kenapa ada begitu?” tanya Syamsudar melihat “kelamin” Rahmat nempel di celana dalamnya.

Syarifah lalu menceritakan kecurigaannya semalam saat dia serahkan segalanya pada Rahmat.

Belum tuntas cerita Syarifah, Kepala Dusun Erelebu tiba.

Kepala dusun datang untuk menanyakan sebidang tanah yang jadi mahar Syarifah.

Tapi, bukan penjelasan tanah yang dia terima. Syarifah dan Syamsudar justeru curhat soal “keanehan” Rahmat.

Mereka bertiga kemudian menginterogasi Rahmat.

Setelah memastikan Rahmat adalah Rahmayani, kepala dusun dan kerabat Syamsudar membawanya ke Kantor Polsek Bontotiro.

Alasan keamanan, Rahmat diserahkan ke Polsek Bontobahari.

Tapi, Rahmat berhasil lolos dan meninggalkan Bontobahari setelah dari kantor polisi.

"Sekarang ini kami sudah tangani, Syarifah mengaku ditipu oleh Rahmat Yani, kedua dia memalsukan identitas KTP di Makassar, ketiga menipu orang-orang di sini," kata Kapolsek Bontobahari, Umar Siatta, kemarin.(*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved