Ini Perbedaan E-Money Vs E-Wallet. Mana yang Lebih Menarik Digunakan?
Selama ini, masyarakat cenderung lebih familiar mengidentikkan uang elektronik sebagai uang berbentuk kartu dengan saldo maksimal Rp 1 juta.
Editor:
Sakinah Sudin
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Regional CEO Sulawesi dan Maluku Bank Mandiri, Herry Rukmana bersama pimpinan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT. Jalan Tol Seksi Empat memperlihatkan kartu e-toll card di sela-sela lounching di Bank Mandiri Jl Kartini Makassar, Senin (19/6/2017). Kartu e-money edisi e-toll card ini untuk meningkatkan layanan sistem pembayaran di jalan tol dan mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan pemerintah. tribun timur/muhammad abdiwan
5. Biaya isi ulang
Sebelum BI merilis aturan biaya isi ulang e-money pada 21 September lalu, tidak ada pengaturan yang tegas tentang biaya top up.
Pada umumnya untuk pengisian ulang di jaringan milik penerbit e-money, tidak ada biaya. Sedang di luar jaringan penerbit, biayanya bervariasi.
Nah, mulai 20 Oktober nanti, isi ulang dibatasi maksimal Rp 750 untuk transaksi di atas Rp 200.000 bila dilakukan di jaringan penerbit e-money.
Sedangkan untuk isi ulang di luar jaringan penerbit untuk nilai berapapun terkena Rp 1.500 per transaksi. (*)
Berita ini sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul E-Money Vs E-Wallet, Mana yang Lebih Menarik Digunakan?
Baca: Polisi Bekuk Penyerang Kernet Bus di Bulu-bulu Maros, Begini Kronologinya
Berita Terkait