Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Bukti Tanribali Lamo Belum 'Diceraikan' Nurdin Abdullah, Benarkah? Tunggu Besok!

Ada juga yang menyebut, Tanribali Lamo dipaksa cerai oleh sejumlah elite politik di Jakarta, dengan alasan NA-Tanribali, minim dukungan partai.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
Handover
Mayor Jenderal (Mayjend) Purnawirawan TNI Tanribali Lamo bersama Nurdin Abdullah (bupati bantaeng) berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo di Pembukaan Indonesia City Expo 2017 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Stadion Luar Gajayana Malang, Jawa Timur, pekan lalu. 

Tanri menyebutkan, sejatinya di simposium itu, sebagai bakal calon wakil gubernur, dia tak perlu lagi memaparkan visi-misi.

“Saya ini kan wakil, kapan saya punya visi misi, berarti saya tak sejalan dengan gubernur. Padahal dalam undang-undang, wakil itu wajib membantu gubernur.”

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulsel Syamsul Rizal MI, saat bertandang ke Tribun Timur, Minggu (24/9/2017), mengungkapkan simposum ini dalah tahapan akhir sebelum penentuan pasangan calon yang diusung Demokrat di Pilgub Sulsel.

Ical menyebutkan, lima figur gubernur dan empat figur wakil, sudah mengkonfirmasikan hadir di simposium 7 jam itu.

Figur gubernur yang konfirm adalah HAM Nurdin Halid (Golkar - Nasdem- PPP), Prof Dr Nurdin Abdullah Msi, Agus Arifin Nu’mang, Nimatullah, dan Abdul Rivai Ras.

Sedangkan empat figur wakil adalah Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, Tanribali Lamo, Andi Nurpati, dan Aliyah Mustika Ilham.

Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Tanribali Lamo mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor DPD Partai Demokrat Sulsel, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Kamis (3/8/2017)
Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Tanribali Lamo mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor DPD Partai Demokrat Sulsel, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Kamis (3/8/2017) (TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN)

Pemaparan visi itu akan disaksikan oleh enam anggota tim penanggap, dan 11 tim pakar.

Enam anggota tim Penanggap itu adalah Alwi Rachman (akademisi Unhas), Dr Abdul Madjid Sallatu MA (ekonom Unhas), Prof Dr Rakhmat Ms (dosen Unhas), Dr Muh Ramli Haba (praktisi hukum/politisi Demokrat), Dr Airin Nizar, dan Dr Muhmmad Yunus.

Sedangkan 11 tim pakar antara lain, Prof Dr Taruna Ikrar (kesehatan), Erwin Aksa (pengusaha), Tasrif Surungan (pakar IPTEKS), Prof Dr Hamdan Juhannis (dosen UIN), Dr Hatta Jamil (pakar pertanian), Muhammad Zulfichar Muchtar Husain (dirjen perikanan), Dr Farida Ohan (pakar pendidikan), Dr Agusssalim (pakar sosial ekonomi), Bacrul Ulum Ilham (UKM), Dr Zainal Arifin Muchtar (pakar pemerintahan), dan Dr Batara Surya (perencanaan wilayah). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved