Gunung Agung - Waspada, Ini 9 Tanda Aktivitas Magma ke Puncak Kian Nyata dan Kuat
Peningkatan kegempaan ini menunjukkan dobrakan tekanan magma ke atas (puncak) kian nyata dan kuat.
7. Pukul 12.00-18.00 Wita terjadi 146 gempa vulkanik dalam, 76 vulkanik dangkal, dan 22 gempa teknonik lokal. Sedikit menurun dibanding pada periode 12 jam sebelumnya.
8. Namun terjadi peningkatan gempa yang dirasakan di Pos Pengamatan PVMBG.
Baca: Gunung Agung Erupsi, Makassar Air Traffic Service Center Siagakan 6 Bandara Ini
9. Pada Minggu (24/9/2017) sekitar pukul 13.00 Wita terjadi gempa yang getarannya cukup terasa, berkekuatan 3,2 skala ricther. Itu menunjukkan energi di dalam Gunung Agung semakin besar, dan mungkin penutupnya atau berupa lapisan permukaan Gunung Agung ini semakin lemah dengan adanya tekanan dari dalam.
"Terjadi empat kali gempa terasa dengan skala III sampai IV MMI," papar Suantika.
Menurut Kepala PVMBG, Kasbani, MMI adalah skala untuk mengukur intensitas gempa.
Skala ini menggambarkan efek yang dirasakan dari suatu gempa dari tempat yang kita rasakan.
Baca: Video Detik-detik Gunung Agung Meletus Tahun 1963, Bukannya Lari Warga Malah Lakukan ini
"Skala MMI itu goncangan dan dampak gempa di tempat kejadian di mana kita berada. Saya berada di tempat pos pengamatan, sedangkan orang lain ada di tempat lain, skala MMI-nya berbeda," terang Kasbani, kemarin.
Untuk data skala MMI dari PVMBG berdasarkan apa yang dirasakan di Pos Pengamatan Desa Rendang.
Dijelaskan Kasbani, skala MMI dibagi 12 tingkatan dari I sampai yang paling parah yaitu skala XII.
Adapun aktivitas vulkanik Gunung Agung sejak Sabtu (23/9) hingga Minggu (24/9/2017) masih fluktuatif.
Baca: Ewako Menggema di Bandara Sentani Jayapura
Dari segi kegempaan, aktivitas kegempaaan vulkanik dalam sudah mengalami perlambatan peningkatan.
"Tapi gempa vulkanik dangkal mulai meningkat perlahan. Artinya sumber tekanan seandainya terjadi letusan akan semakin dangkal," jelas Suantika.