Umi Aty, Istri Aziz Napak Tilas Hijrah Rasulullah di Kabupaten Ini. Banyak yang Hadir?

TRIBUN-TIMUR.COM - Istri Bakal Calon Wakil Gubernur Sulsel, Sabriati Aziz, bersama Tim Perempuan Pejuang (TPP) menggelar napak tilas perjalanan hijrah Rasulullah.

Kegiatan yang masih dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Islam itu dipusatkan di Masjid Miftahussalam, Desa Samariga, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Minggu, 24 September 2017.

Baca: Nah Terungkap! Siapa Instansi yang Pesan 5.000 Senjata. Bagaimana Ini Pak Jenderal?

Napak tilas hijrah Rasulullah di Maros itu dikemas dalam bentuk tabligh akbar. Acara itu sekaligus dimanfaatkan untuk menguatkan simpul simpatisan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) di Kabupaten Maros. Umi Aty bersama TPP memang kian kencang melakukan safari dakwah ke daerah sembari memperkuat simpul pemenangan NH-Aziz.

Pelaksanaan napak tilas perjalanan Rasullulah dengan tema 'Kekuatan Keluarga Menopang Keutuhan Berbangsa dan Bernegara di NKRI' mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat.

Mereka berbondong-bondong menghadiri acara tersebut. Latar belakang mereka sangat beragam, mulai dari masyarakat biasa, PNS, TNI/Polri hingga pejabat struktural kecamatan.

Dalam ceramahnya, Umi Aty membahas ihwal pentingnya mengingat sejarah Islam, termasuk penanggalannya. Tahun Baru Islam tidak semestinya dibiarkan berlalu begitu saja.

Musababnya, hal tersebut merupakan momentum kebangkitan Islam maupun kaum muslimin. Semua itu sudah sepatutnya dimaknai dengan evaluasi diri untuk menjadi lebih baik.

"Hendaknya setiap tahun baru Hijriah tidak berlalu begitu saja, tapi harus disikapi sebagai momen kebangkitan Islam dan kaum muslimin. Sebagai individu kaum muslimin, kita harus selalu memproses diri untuk menjadi yang terbaik dari waktu ke waktu," kata Umi Aty di hadapan ratusan masyarakat Kabupaten Maros.

Lebih jauh, Umi Aty banyak berbicara mengenai pengaruh keluarga terhadap keutuhan NKRI sesuai tema acara. Menurut dia, kehidupan seseorang erat kaitannya dengan keluarga. Dikatakannya pula bahwa masyarakat yang pemabuk dan paganis (gemar dengan praktik kesyirikan), akan berbeda dengan masyarakat yang kuat akidah-tauhidnya, terjaga shalat lima waktunya, serta kuat pemahaman keislamannya.

"Anggota keluarga yang berakidah kuat, akan berkontribusi besar kepada masyarakat luas, negara dan agama," tegas Umi Aty via rilis Tim Media NH-Aziz.

Pada pengujung acara tersebut, Umi Aty berpesan tiga hal kepada seluruh masyarakat yang hadir. Rinciannya yaitu memperbaiki kualitas keluarga, menjauhi pekerjaan sia-sia dan menjaga anak dari serangan pornografi. Diharapkan dia agar pesan-pesan kebaikan tersebut terus ditularkan kepada orang-orang di sekitarnya.