Bank di Sulsel Siapkan 40 Ribu Kartu Uang Elektronik
sosialisasi dan edukasi telah dan akan dilakukan secara intensif agar masyarakat aware dan memahami manfaat penggunaan Unik di tol.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Mulai Oktober 2017 pembayaran di jalan tol akan dilakukan secara non-tunai. BI, Perbankan, dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) siap mengimplementasikan elektronifikasi.
Kepala Kantor Perwakilan (KP) Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso bilang, sosialisasi dan edukasi telah dan akan dilakukan secara intensif agar masyarakat aware dan memahami manfaat penggunaan Unik di tol.
"Kami telah melakukan Rapat Koordinasi antara BI, Perbankan, dan BUJT. Beberapa butir hasil pembahasan telah ada," katanya.
Butir keputusan menyebutkan, sarana dan prasarana jalan tol telah siap untuk mengimplementasikan elektronifikasi jalan tol.
"Dan terpenting perbankan menjamin ketersediaan kartu Unik selama implementasi E-Tol, termasuk untuk keperluan top up uang elektronik," katanya.
Untuk top up, BI menjamin tidak ada pemungutan biaya.
"Tap cash dan top up tidak ada biaya tambahan. Pengguna tol hanya membeli kartu minimal senilai Rp 50 ribu dengan isi Rp 40 ribu, biaya kartu Rp 10 ribu saja," kata Bambang.
Ketersediaan jumlah Unik Perbankan saat ini berbeda-beda. Bank Mandiri dengan e-Tol dan e-Money sebanyak 13 ribu keping, BNI dengan Tap Cash 7 ribu keping, BRI Brizzi 8,5 ribu keping, BCA Flazz 5 ribu keping, dan BTN B-Link 5 ribu keping. (*)