Gegara Kemarau, Daya Listrik PLN Sulselrabar Turun 209 MW
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) mengalami penurunan daya listrik
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) mengalami penurunan daya listrik sekitar 209 Megawatt (MW).
General Manager (GM) PT PLN Wilayah Sulselrabar, Bob Sarli yang dihubungi via pesan WhatsApp, Minggu (17/9) menuturkan, total daya yang mampu dipasok kemarin sekitar 1.083 MW dari 1.292 MW. Sedang beban pemakaian sekitar 1.050 MW.
"Artinya, meski daya listrik turun, pasokan listrik di wilayah Sulselrabar tetap surplus 33 Megawatt," kata lelaki berkacamata itu.
Terkait pemadaman yang kadang terjadi di beberapa daerah, ia mengklaim itu hanya gangguan jaringan saja.
"Dan biasanya tidak lama. kami berusaha terus melakukan pemeliharaan jaringan juga, sehingga ada beberapa tempat dilakukan pemadaman untuk safety dengan terencana," katanya.
Terkait penurunan daya, Bob menuturkan sejak musim kemarau melanda wilayah Sulselrabar, sudah hampir tiga bulan ini, menyebabkan turbin Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) Poso tidak berfungsi secara optimal karena debit airnya turun.
"Walaupun ini musim kemarau, untuk PLTA Bakaru kita masih optimal, yang ada penurunan sedikit adalah PLTA Poso yang biasanya bisa 190 MW tetapi sekarang 130 MW," katanya.
Selain itu, penurunan daya juga terjadi di kurang lebih delapan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
"Belum lagi PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Barru juga hilang sekitar 80 MW, dan beberapa PLTD (Pembangit Listrik Tenaga diesel di lima lokasi, Tello, Parepare, Talasa, Tallo Lama, dan Masamba," katanya. (*)