Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ISIS

Pengikut ISIS, Bocah 11 Tahun Indonesia Dikabarkan Tewas di Suriah. Ayah: Saya Tak Merasa Sedih

Hatf pergi ke Suriah bersama sekelompok kerabat pada tahun 2015, bergabung dengan sekelompok pejuang ISIS.

Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Telegram Handout via Reuters
Hatf Saiful Rasul 

Baca: Jangan Tertipu Link CPNS 2017 Abal-abal! Berikut Link Resmi 30 Kementerian, 30 Lembaga, sscn.bkn

Ibnu Mas'ud adalah satu dari sekitar 30.000 pesantren, atau pesantren, di seluruh Indonesia.

Sebagian besar mendidik siswa dalam Islam dan mata pelajaran lainnya, namun beberapa terkait dengan ekstremisme dan bertindak sebagai pusat rekrutmen, kata polisi dan pejabat pemerintah Indonesia.

Baca: Berakhir Tragis! Gegara Vape, Abi Tewas. Diburu Lewat Sayembara Instagram, Diciduk, dan Dipersekusi

"Bukan domain kami" Ibnu Mas'ud telah ada selama satu dekade, terlepas dari kaitannya dengan militan.

Irfan Idris, kepala deradikalisasi badan nasional anti-terorisme di Indonesia, menyalahkan hukum dan birokrasi yang lemah karena tidak ada tindakan terhadap sekolah semacam itu.

Jumadi mengatakan Hatf belajar di Ibnu Mas'ud tapi dia tidak tahu tentang kepergiannya.

Baca: Ulala! Ini 5 Tas Wanita Paling Mahal di Dunia, yang Rp 50 Miliar Bertabur 4.500 Berlian

Dia mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya staf atau siswa yang bepergian ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, selain tiga guru dan satu siswa yang ditahan di Singapura tahun lalu.

Mustanah, mantan mahasiswa yang dideportasi dari Irak pada bulan Agustus, telah mengatakan kepada polisi bahwa beberapa mantan siswa dari Ibnu Mas'ud telah melakukan perjalanan ke Suriah.

Terletak di kaki Gunung Salak, sebuah gunung berapi yang tidak aktif, di desa Sukajaya, 90 km (55 mil) selatan ibukota Indonesia, Ibnu Mas'ud terdiri dari kompleks ruang kelas, asrama dan ruang sholat yang dapat menampung hingga 200 orang siswa dari sekolah dasar sampai SMP.

Mujahid kecil yang gembira

Pesantren memiliki akar yang dalam di Indonesia, beberapa abad yang lalu, saat mereka menjadi bentuk pendidikan utama bagi masyarakat miskin dan pedesaan.

Bahkan ketika sistem pendidikan Indonesia yang dimodernisasi dan sekolah sekuler yang dijalankan pemerintah diperkenalkan, pesantren yang sangat pribadi tetap menjadi penting.

Amin, di Kementerian Agama RI, mengatakan kepada Reuters pada bulan Juli bahwa kementerian tersebut sedang mengupayakan sebuah kebijakan baru untuk membakukan kurikulum di pesantren dan mengambil alih persetujuan mereka. Belum ada kebijakan yang diumumkan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved