Taman Kota Jadi Tempat Bolos dan Mesum, Akbar Endra Minta Satpol PP Lebih Aktif
Anggota Komisi III DPRD Maros, Akbar Endra mengaku kesal dengan sikap Satpol PP yang terkesan tidak peduli terkait kenyamanan Taman Kota Maros.
Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS- Anggota Komisi III DPRD Maros, Akbar Endra mengaku kesal dengan sikap Satpol PP yang terkesan tidak peduli terkait kenyamanan Taman Kota Maros.
Ini lantaran hutan dan taman Kota Maros kerap sebagai tempat pacaran warga maupun pelajar.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, selain siswa berbuat mesum seperti ciuman, warga juga biasa mendapatkan kondom bekas dan kaleng lem vox yang telah hisap oleh remaja.
"Kami meminta supaya Satpol PP tidak hanya tinggal diam. Hutan dan taman kota sudah disalahgunakan, sejak beberapa tahun terakhir," katanya, Jumat (8/9/2017).
Satpol PP dinilai paling bertanggungjawab dengan terjadinya tindakan senonoh di Maros, termasuk di taman kota yang seharusnya bersih dari perilaku mesum.
"Taman dan hutan Kota seharusnya disterilkan dari perilaku merusak. Pelaku mesum tidak bisa ditoleransi. Apa kerja nyatanya Satpol," katanya.
Akbar meminta supaya Satpol PP tidak hanya tinggal di kantornya dan tertawa terbahak-bahak saat mendengar berita taman dan hutan Kota dijadikan tempat mesum.
Satpol PP diminta untuk bertindak tegas saat menangani pelaku mesum. Maraknya pelajar yang ciuman di hutan kota dan taman menjadi tanda minimnya pengasawan.
"Hal ini menjadi pukulan keras terhadap minimnya pengawasan Satpol PP terhadap taman Kota. Kami juga meminta Bupati untuk mengevaluasi kinerja Satpol PP," ujarnya.
Sementara, Kasatpol PP Maros, Husair Tompo mengaku, setiap hari anggotanya rutin berpatroli di sekitaran taman dan hutan Kota Maros.
Bahkan beberapa pasangan sudah diamankannya.
"Kami berpatroli secara rutin. Kemarin, anggota mendapatkan sepasang anak muda di hutan kota. Mereka langsung kami amankan untuk pembinaan," ujarnya.
Meski dijadikan sebagai lokasi pacaran, namun Husair tidak mau menempatkan khusus anggotanya di hutan dan taman kota