Bupati Luwu Timur Janji Bantu Pembangunan Rumah Adat Wotu, Tinggal Tunggu Ini
Pembangunan dihentikan karena tidak dianggarkan lagi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur akan membantu pendanaan penyelesaian Rumah Adat Wotu, Jl Pahlawan, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu.
Bupati Luwu Timur, Thorig Husler, mengatakan hal itu kepada TribunLutim.com, Senin (21/8/2017).
"Iya ada (bantuan), sayang rumah itu kalau terbangkalai," kata Husler.
Husler menunggu internal atau perangkat adat Wotu selesai dibentuk.
Sejauh ini, Macoa atau kepala adat belum ditunjuk karena perangkat adat belum ada.
"Kita akan bicarakan ini dengan internal dulu," katanya.
Baca: Kepala DLH Luwu Timur Minta Kades Anggarkan Program ini di ADD
Rumah Adat Cerekang di Jl Poros Malili-Sorowako, Desa Manurung, Kecamatan Malili juga menjadi perhatian suami Puspawati Husler itu.
Sebelumnya, rumah adat di depan Masjid Badawi itu terbengkalai
Halaman rumah panggung dengan 72 tiang beton itu ditumbuhi tanaman liar.
Atap banyak yang copot, lantai dan dinding dari papan baru terpasang sekitar 50 persen.
Pembangunan rumah adat tersebut dihentikan sejak tujuh tahun lalu.
Pembangunan dihentikan karena tidak dianggarkan lagi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur.
Rumah adat tersebut diperuntukan sebagai pusat kegiatan adat dan budaya masyarakat Wotu.
Selain itu, Pembangunan Rumah Adat Cerekang, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur, mangkrak.
Baca: Lapor Pak Bupati! Pembangunan Rumah Adat Cerekang Luwu Timur Terbengkalai
Bangunan model panggung semi permanen, berdiri dipinggir Jl Poros Malili-Sorowako.
Dari arah Kecamatan Wotu, bangunan berada disisi kanan jalan.
Sekitar 25 meter lepas Jembatan Cerekang.
Rumah adat baru terbangun di bagian rangka tiang, dinding dan atap.
Sekeliling bangunan sudah ditumbuhi tanaman liar yang menjalar ke rangka bangunan.
Informasi dihimpun, anggaran yang sudah masuk sekitar Rp 2 milliar baik dari pemerintah maupun PT Inco, waktu itu.
Kepala Desa Manurung Irwan Djafar mengatakan, rumah adat dibangun tahun 2009.(*)