Brankas PDAM Makassar Dibobol
SYL Kunjungi PDAM Makassar, Danny Pomanto ke Jakarta
Syahrul prihatin atas pembobolan brankas dan kebakaran di perusahaan yang dipimpin oleh adiknya
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musibah yang menimpah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar menjadi perhatian Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul prihatin atas terjadinya musibah beruntun yakni pembobolan brankas dan kebakaran di perusahaan yang dipimpin oleh adik kandungnya itu, Haris Yasin Limpo, Dirut PDAM Makassar.
Dengan itu, Syahrul, Selasa (1/8/2017) siang, menyempatkan diri untuk datang ke Kantor PDAM Makassar, di Kompleks PAM Jl Ratulangi, Kota Makassar.
Baca: Dua Pembobol Brankas PDAM Makassar Masih Buron
Di Kantor PDAM Makassar, mantan Bupati Gowa dua periode itu langsung menemui para Direksi serta Badan Pengawas PDAM yang ada di Gedung Direksi PDAM.

Pertemuan orang nomor satu di Sulsel ini pun mengadakan pertemuan scara tertutup.
Pertemuan ini tidak berlangsung lama, sekitar 20 menit mereka bertemu.
Baca: Syahrul YL Sambangi Kantor PDAM Makassar
Setelah itu, Syahrul keluar dari ruangan dengan menyalami satu persatu karyawan PDAM Makassar, dan Badan Pengawas yang dihadiri Ibrahim Saleh.
Saat itu hadir juga, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Anwar Hasan.
"Siap karaeng," kata AKBP Anwar sambil hormat, dan menyalami Syahrul menunduk.
Velfire hitam dengan plat DD 1 yang ingin mengangkut mantan Ketua DPD Golkar Sulsel itu pun langsung ditumpangi Syahrul bergegas keluar Kantor, tanpa melihat kondisi ruang SPI yang terbakar, dan brankas yang dibobol oleh pencuri diruang Bendahara.
Padahal, ruangan Bendahara tempat disimpannya brankas itu berdampingan dengan Gedung Direksi.
Dalam keterangan pers Syahrul Yasin Limpo, ia menyebutkan bahwa kedatangannya di PDAM ini sebagai Gubernur dan kakak.
Menurutnya PDAM ini adalah service pemerintah atau pelayan masyarakat yang harus dikawal oleh seluruh elemen, termasuk pemerintah Sulawesi Selatan.
Pelayanan PDAM ini menjadi kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat, industrial, dan penopang majunya perekonomian.
"Yang penting dari segala-galanya itu adalah ada air. Tanpa air, orang Makassar tidak bisa mandi dengan baik, tidak bisa minum air dengan baik, bahkan bisa menimbulkan penyakit jika air tidak ada iar bersih dilingkungannya," ujar Syahrul.
Karena pentingnya air, Syahrul pun menyatakan dukungannya terhadap Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam memajukan PDAM.
PDAM Makassar kata anak purnawirawan Tentara ini, harus memiliki akselerasi yang mampu memenuhi harapan semua.
Ada Hubungan dengan Politik?
Sebelum kedatangannya di PDAM Makassar, rupanya Syahrul telah komunikasi via telepon bareng Danny Pomanto.
"Sudahka telpon Walikota sebelum kesini," ujar Syahrul.
Syahrul pun sempat membeberkan pembicarannya bareng Danny.
"Saya telpon walikota, ada apa nih, kok baru saja kecurian, ada juga kebakaran," kata Syahrul.
Tak sampai disitu, Syahrul mengaku dengan serius bertanya ke Danny, apakah kasus ini tidak dikaitkan dengan Politik.
"Katanya tidak adaji politiknya. Kalau begitu lepasmi tanggung jawabku sebagai kakak. Saya ini orang politik, jadi wajar dong," katanya.
Setelah mendapar pernyataan Walikota, Syahrul pun mengaku tenang. "Kalau begini selesai mi urusanku," katanya lagi.
Danny Belum Datang ke PDAM
Sejak pencurian dan kebakaran di Kantor PDAM Makassar. Owner sekaligus Walikota Makassar Danny Pomanto belum juga datang ke Kantor PDAM Makassar.
Kabag Humas PDAM Makassar Muh Idris Tahir mengaku belum menerima laporan bahwa owner PDAM datang pasca musibah ini.
"Baru yang datang itu Pak Syahrul," ujar Idris.
Disaat Syahrul datang ke PDAM, Wali Kota Makassar Danny Pomanto dikabarkan langsung terbang ke Jakarta.
Informasi yang dihimpun ini berasal dari Kabag Humas Makassar Firman Pagarra.
"Ke Jakarta bapak," katanya, siang. (*)