Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Brankas PDAM Makassar Dibobol

Polisi Ungkap Otak Pembobol Brankas PDAM Makassar, Baru Bebas dari Rutan

Dia yang mengatur dan menggambarkan peta untuk masuk ke ruangan Bendahara PDAM Makassar.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Polresstabes Makassar merilis pelaku perampokan brankas PDAM Makassar senilai Rp1,2 miliar di Polrestabes Makassar, Selasa (1/8/2017). Rilis tersebut dipimpim oleh Kapolrestabes Kombes Pol Endi Sutendi, didampingi Direskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Erwin Zadma dengan menghadirkan dua pelaku M Tuanaya (42) dan M Irwan alias Iwan (36) beserta barang bukti uang Rp 253 juta, 2 obeng serta satu buah linggis. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Polisi menyebutkan, "Ketua Kelas" dalam aksi pembobolan brankas PDAM Makassar adalah Irwan alias Iwan (36) warga Biringkanaya.

Pasalnya, Irwan yang mengatur dan menggambarkan peta untuk masuk ke ruangan Bendahara PDAM Makassar.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan mengungkapkan Iwan adalah otak yang menyusun semua skema, dan dia adalah spesialisnya.

Baca: 7 Fakta Soal Terduga Pelaku Pembobol Brankas PDAM Makassar

"Jadi setelah pelaku (Iwan) yang buat peta dan gambarkan itu, baru pelaku hubungi temannya," ungkap Anwar di Polrestabes, Selasa (1/8/2017) sore.

Pelaku pembobolan brankas PDAM Makassar
Pelaku pembobolan brankas PDAM Makassar (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Namun, sebelum Iwan menggambakan situasi di PDAM. Dia sudah lebih dulu menghubugi rekannya, Muh. Tuanaya (42) di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Sebelum aksi, Iwan dinyatakan bebas dari Rutan Makassar tanggal 19 Juli, enam hari sebelum dia dan Tuanaya bersama dua pelaku lain, membobol PDAM.

Dua hari setelah Iwan bebas dari Rutan, Tuanaya langsung terbang dari Ambon menuju Makassar. Setibanya Tuanaya di Makassar, mereka kumpulkan info.

Baca: Dua Pembobol Brankas PDAM Makassar Masih Buron

Anwar menyebutkan, gambaran Iwan soal PDAM sudah ada. Tinggal ketiga pelaku tersebut untuk dibawa dan lihat lokasi, dari mulai masuk dan keluar.

Polresstabes Makassar merilis pelaku perampokan brankas PDAM Makassar senilai Rp1,2 miliar di Polrestabes Makassar, Selasa (1/8). Rilis tersebut dipimpim oleh Kapolrestabes Kombes Pol Endi Sutendi, didampingi Direskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Erwin Zadma dengan menghadirkan dua pelaku M. Tuanaya (42) dan M. Irwan alias Iwan (36) beserta barang bukti uang Rp 253 juta, 2 obeng serta satu buah linggis. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Polresstabes Makassar merilis pelaku perampokan brankas PDAM Makassar senilai Rp1,2 miliar di Polrestabes Makassar, Selasa (1/8). Rilis tersebut dipimpim oleh Kapolrestabes Kombes Pol Endi Sutendi, didampingi Direskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Erwin Zadma dengan menghadirkan dua pelaku M. Tuanaya (42) dan M. Irwan alias Iwan (36) beserta barang bukti uang Rp 253 juta, 2 obeng serta satu buah linggis. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Setelah itu mereka beraksi, dua pelaku yang buron berjaga diluar, sedangkan iwan dan si tuanaya beraksi didalam, makanya terekam CCTV," jelas Anwar.

Tuanaya, warga Jl Psihori, Kecamatan Salahutu, Ambon Maluku. Ia ditangkap di kota Ambon oleh tim Buser Mapolres Ambon dan tim Polrestabes Makassar.

Sedangkan, Irwan alias Iwan ditangkap di Jl Asirin Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Senin (31/7) kemarin malam, oleh tim Resmob Polrestabes.

Diantara empat pelaku, Tuanaya dan Iwan mempunyai catat kriminal terkait pembobolan Brankas. Tuanaya pernah membobol di Jogja, Iwan di Makassar.

Tuanaya dan Iwan diketahui adalah teman dekat, sejak mereka masih kerja di Jakarta sebagai Depkolektor dan juga menjaga tanah-tanah kosong disana.

"Pengungkapan kedua pelaku ini usai kami membuka beberapa file kriminal dan juga identifikasi sidik jari mereka, makanya bisa ditangkap," ujar Anwar.

Pengakuan Tuanaya kepada Tribun, ia baru pertama kali ke Makassar usai dihubungi oleh Iwan. Komunikasi itu Tuanaya sebutkan, ada orang lain lagi.

"Saya baru pertana ke makassar, saya ditelpon sama irwan kalau ada uang besar di kantor PDAM, makanya saya langsung datang," jelas Tuanaya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved