Literasi Ulama
Jejak Keteladanan AGH Ali Mathar, Kakek Prof Qasim Mathar dan Prof Quraish Shihab
AGH Ali Mathar merupakan sosok ulama tersohor di Rappang, Sidrap, Provinsi Sulsel.
Oleh: Dr Firdaus Muhammad
Pengurus MUI Kota Makassar
ALHAMDULILLAH. Saat buku Anregurutta, Literasi Ulama Sulselbar yang berisi kumpulan profil ulama yang diterbitkan berkala di Tribun Timur hendak naik cetak, Prof Dr Qasim Mathar MA mengirimkan foto, tempat tanggal lahir serta data wafatnya Anregurutta Haji (AGH) Sayyid Ali Mathar.
Kiriman ini melengkapi bahan buku tersebut. AGH Ali Mathar merupakan sosok ulama tersohor di Rappang, Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.
Beliau memiliki latar belakang keluarga dari garis keturunan Arab dan Bugis. Garis silsilahnya, bapak dari keturunan Arab.
Sementara ibunya dari bangsawan Bugis di Rappang. AGH Ali Mathar lahir dan dibesarkan di Sidrap.
(Baca juga: Ini Buku Terbaru Karya Prof Marwan Mas, Ditulis Hanya Sebulan Lebih)
Mendapat pendidikan agama dari kedua orang tuanya, serta mengaji di Mekkah pada sejumlah ulama.
Menurut Prof Dr Muh Qasim Mathar MA yang juga cucu AGH. Ali Mathar tersebut menguraikan kisah hidup kakeknya, selaku saksi hidup ihwal ketokohan sang kakek.
Masih terang dalam ingatan Prof Qasim Mathar bahwa kakeknya merupakan sosok ulama yang banyak dikunjungi masyarakat, baik di sekitar Rappang hingga dari daerah luar.
Pelbagai persoalan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan yang diajukan masyarakat, dijawab dengan solusi sesuai persoalan yang diajukan.
Sebagai ulama yang tersohor menjadikan sosoknya sangat disegani, setiap beliau berjalan maka masyarakat akan berhenti memberikan rasa hormat bahkan cium tangan sebagai pembuktian kharismanya.
Meski demikian, beliau dikenal sangat tawadhu dan wara’ sehingga tidak pernah menonjolkan silsilah keluarganya yang merupakan keluarga bangsawan dari garis ibu.
AGH Ali Mathar memiliki geneologi dengan Puttalada yang mempersunting bangwasan Bugis Rappang melahirkan putra-putri yang juga melahirkan ulama dan cendekiawan.
AGH Ali Mathar bersaudara dengan Hasan Mathar dan Zohrah Mathar.
Zohra Mathar adalah ibu kandung Asma atau puang cemma’ ibu kandung Prof Dr M Quraish Shihab.
Perpaduan keluarga bangsawan dan ulama membentuk karakter AGH Ali Mathar sebagai ulama kharismatik panutan masyarakat Rappang yang segenerasi dengan AGH Ahmad Bone.
Prof Qasim Mathar menyebut jika kakeknya seorang ulama tradisionalis tapi cukup moderat.
Di antara putranya bernama Mahmud Mathar, ayah kandung Prof Dr M Qasim Mathar, lebih memilih berdagang, tetapi aktif berorganisasi serta berlangganan majalah seperti Majalah Abadi dan Panjimas.
Prof Qasim Mathar tidak mewarisi jiwa berdagang ayahnya karena sejak kecil terbiasa dalam nuansa akademik, belajar dari berbagai majalah langganan bapaknya. Bahkan langganan khusus, majalah Sikuncup.
Akhirnya Prof Dr Qasim Mathar lebih mewarisi darah guru dan kecintaan ilmu sebagai akademis dari sang kakek, AGH Sayyid Ali Mathar.
Kontribusi keulamaannya bagi masyarakat Sidrap cukup mewarnai tradisi-tradisi keagamaan yang terjaga hingga kini.
AGH Sayyid Ali Mathar wafat pada tahun 1958 dan dimakamkan di Sidrap. (*)