Tolak Pembangunan PLTU Tarowang, Ratusan Warga Unjuk Rasa di DPRD Jeneponto
Pengunjuk rasa berasal dari perwakilan masyarakat Desa Pao, Desa Balang Baru, Desa Bonto Ujung, Desa Tarowang, Desa Tino dan Desa Balang Loe Tarowang.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Ratusan warga kecamatan Tarowang berunjukrasa di depan kantor DPRD Jeneponto, Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Selasa (04/07/2017) siang.
Unjukrasa terkait penolakan rencana pembangunan PLTU Sulsel-2 yang akan dibangun di Dusun Ra'nga, Desa Balang Beru, Kecamatan Tarowang.
Pengunjuk rasa berasal dari perwakilan masyarakat Desa Pao, Desa Balang Baru, Desa Bonto Ujung, Desa Tarowang, Desa Tino dan Desa Balang Loe Tarowang.
"Sebagai bentuk kedaulatan rakyat, ini murni gerakan rakyat Tarowang, yang tidak ingin daerahnya terpapar dampak pembangunan PLTU," kata seorang orator Alim Bahri.
Alasan penolakan lantaran keberadaan PLTU Tarowang berkapasitas 2x200 MegaWatt, disinyalir dapat merusak pemukiman dan merusak sumber perekonomian petani rumput laut warga.
"Yakinlah rumah kita akan tergusur, pendapatan warga yang bersumber dari laut juga akan rusak oleh karena dampak penrusakan biota laut," ujar Alim Bahri
Mayoritas warga Kecamatan Tarowang menggantungkan hidupnya di laut.
Selain itu, menurut pengunjukrasa kecamatan Tarowang tidak masuk dalam kawasan industri kabupaten Jeneponto.
Unjukrasa itu mendapat pengawalan puluhan personel Polres Jeneponto.