Tak Hanya Retribusi Toilet, Pengunjung Air Terjun Bantimurung Juga Dimintai Uang Parkir Tanpa Karcis
Syamsir mengaku dimintai biaya parkir Rp 3 ribu padahal di tolgate patung monyet dia juga dimintai Rp 25 ribu. Dia menilai, pungutan di tolgate resmi
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Selain pungutan di toilet, sejumlah tukang parkir liar juga beroperasi di depan kawasan permandian air terjun Bantimurung, Jumat (30/6/2017).
Tukang parkir tersebut memaksa pengendara untuk memarkir kendaraanya di area parkir ilegal itu.
Hal ini dikeluhkan oleh seorang wisatawan Bantimurung, Syamsir. Saat masuk ke kawasan tersebut, seorang tukang parkir liar langsung memalaknya dan mengalihakan untuk parkir.
"Keberadaan tukang parkir liar hanya meresahkan pengunjung. Masa kita sudah bayar di tolgate patung monyet lalu bayar lagi di dalam," katanya.
Tukang parkir beralasan, parkiran depan tolgate pintu masuk ke permandian sudah penuh. Padahal masih ada yang kosong.
Syamsir mengaku dimintai biaya parkir Rp 3 ribu padahal di tolgate patung monyet dia juga dimintai Rp 25 ribu. Dia menilai, pungutan di tolgate resmi karena ada karcisnya.
Baca: Oknum Pengelola Air Terjun Bantimurung Pungut Biaya Toilet
Dia meminta kepada pengelola supaya melibatkan Satpol PP untuk menindaklanjuti pungutan dan tukang parkir liar tersebut.
"Jangan dilakukan pembiaran. Harus ada tindakan tegas dari petugas. Kenapa ada parkir liar di dalam kawasan itu. Petugas parkirnya juga berlagak preman," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, Rahmat Burhanuddin mengimbau kepada pengunjung kawasan permandian air terjun Bantimurung, untuk waspadai keberadaan oknum pemungut pungutan liar.
Pengunjung diharapkan bisa bekerjasama untuk tidak memberi uang jasa parkir serta tip untuk petugas di WC atau ruang ganti.
"Jangan ada yang mau bayar parkir bekali-kali. Jangan juga mau memberikan uang kepada orang yang berada di dekat WC. Semua fasilitas tersebut gratis," katanya.(*)