Banjir Wajo
Seminggu Terendam Bajir, Warga Baru Orai Wajo Buat Begini Agar Bisa Tidur
Ketinggian air sudah berada satu meter di atas lantai rumah panggung milik warga.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Ribuan rumah warga masih terendam banjir di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Di antara daerah Tempe, Lingkungan Baru Orai, Kelurahan Laelo dilanda banjir terparah.
Kepala Lingkungan Baru Orai, Baharuddin Naje mengatakan, Selasa (27/6/2017) sedikitnya 50 rumah panggung warga terendam banjir sepekan terakhir.
"Sudah sepekan banjir sangat tinggi di daerah kami. Sekitar 50 rumah di Lingkungan Baru Orai terendam banjir tapi air belum surut," kata Bahar saat ditemui di rumahnya.
Baca: Belawa Wajo Banjir, Tarif Perahu Fantastis
Ketinggian air mencapai lima meter dari tanah. Bahkan air sudah berada, satu meter di atas lantai rumah panggung milik warga.

Warga terpaksa membuat bale-bale atau Langkea di dalam rumahnya untuk digunakan sementara untuk tidur dan menyimpan barang.
"Bikinki langkea sekitar lima meter persegi, supaya ada ditempati tidur dan menyimpan barang. Sudah semingu kami tidur di langkea," ujarnya.
Dia daerah yang berbatasan langsung dengan danau Tempe ini, tidak ada warga yang membangun rumah permanen atau batu. Warga memilih untuk membangun rumah panggung.
Hal ini dilakukan warga, karena daerahnya kerap kebanjiran. Bahkan setiap tahunnya. Banjir terparah terjadi sekali dalam lima tahun.
"Dalam lima tahun, pasti ada banjir parah seperti ini. Kalau banjir biasanya, masih bisa masuk motor karena ruas jalan lebih tinggi dibanding air," katanya.
Air mulai menggenangi Lingkungan Laelo sejak Ramadan 1438 Hijiriah. Namun air pasang, empat hari sebelum Idulfitri.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros sudah beberapa kali menyalurkan bantuan sembako ke korban banjir.
"BPBD sudah menyalurkan bantuan berupa gula, beras, susu dan sembako lainnya. Kalau bantuan, berjalan lancar," katanya. (*)