Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Supir Mobil BBM Mogok Kerja, Ini Harapan Pihak Pertamina Region VII

Manager Communication and Relation PT. Pertamina, Marketing Region VII, Hermasyah mengatakan mengetahui adanya mogok massal oleh para supir

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ardy Muchlis
TRIBUN TIMUR/AMIRUDDIN
Area Manager Communication and Relations PT Pertamina MOR VII Sulawesi, Hermansyah Y Nasroen 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Supir mobil Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulsel berencana akan melakukan mogok massal, mulai tanggal 19 hingga tanggal 26 Juni 2017.

Manager Communication and Relation PT. Pertamina, Marketing Region VII, Hermasyah Y Nasroen mengatakan mengetahui adanya mogok massal oleh para supir.

"Ada memang info yang beredar soal mogok massal dari para supir tangki itu, tapi kita sudah koordinasi dengan pihak perusahaan," ungkap Hermansyah.

Koordinasi yang dimaksud Hermansyah adalah koordinasi dengan PT. Pertamina Patra Niaga dan PT. Elnusa Petrofin agar bisa menyampaikan kepada para supir.

Hermansyah menyebutkan, koordinasi itu tentunya ialah untuk mengantisipasi jika itu terjadi. Tapi Pertamina berharap kedua perusahaan juga mengantisipasi.

"Kami harap tidak ada yang mogok lah, kita sangat tahu masyarakat saat ini lagi butuh bahan bakar untuk mudik, untuk itu kita harap tidak terjadi," jelasnya.

Baca: BREAKING NEWS: Besok, Supir Mobil Tangki BBM se-Sulsel Mogok Massal

Mogok massal itu disepakati saat rapat konsolidasi antara beberapa organisasi buruh mobil BBM dan aktifis mahasiswa di LBH Makassar, Sabtu (17/6/2017).

Mogok massal para supir tangki BBM ini selain digelar di Sulsel. Juga dilakukan secara di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan DKI Jakarta.

Organisasi yang tergabung, Makassar Terminal Service (MTS), Awak Mobil Tangki (AMT) Makassar, dan Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan (FBTPI).

Diketahui, mogok massal itu dilakukan pasca pemecatan 350 orang awak mobil tangki PT. Pertamina Patra Niaga dan PT. Elnusa Petrofin, beberapa waktu lalu.

Dikonfirmasi terpisah, sekertaris AMT Makassar Anwar Djamaluddin mengaku, mogok massal dilakukan sebagai bentuk solidaritas ke 350 supir yang di PHK.

Menurut Anwar, bagi mereka para supir truk tangki BBM melalui mogok massal ini semata-mata berkeingunan untuk diperlakukan secara adil dan manusiawi.

"Kita orasi dijalan pasti akan dibubarkan, mungkin aksi mogok massal ini bentuk solidaritas dan perlawanan terhadap kesewenang-wenangan," ujar Anwar.

Anwar menyampaikan, AMT Makassar dan para organisasi buruh lainya hanya menuntut agar 350 supir truk yang di PHK agar bisa bekerja kembali lagi.

"Juga memgakat para burung menjadi karyawan tetap, kemudian bayar juga upah para buruh di jakarta utara yang belum dibayarkan," lanjut Anwar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved