Ramadan 1438 H
Masjid Syura Makassar, Nyaman Bak Hotel Berbintang dengan Interior Kakbah
Terletak di Jl Sunu III Kelurahan Suangga Kecamatan Tallo. Masjid ini memiliki model bangunan dalam dan luar bak hotel berbintang.
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kenyamanan dalam beribadah kini juga menjadi kebutuhan bagi jamaah. Bukan berarti mengabaikan dan memilah-milah tempat ibadah atau mesjid terbaik.
Namun di masa saat ini dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan membuat sejumlah orang mulai merancang bangunan masjid yang mengutamakan estetika dan kenyamanan.
Tampilan unik dan menarik pastinya juga menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk mencoba beribadah di mesjid tersebut.
Salah satunya yang masuk dalam kategori unik dan nyaman yakni Masjid Syura Makassar.
Baca: Jalangkote Raksasa Jadi Primadona Selama Ramadan di Makassar
Masjid yang terletak di Jl Sunu III Kelurahan Suangga Kecamatan Tallo ini memiliki model bangunan dalam dan luar bak hotel berbintang.
Pencahayaan dari lampu, pendingin udara serta fasilitas pendukung lainnya seperti lemari penyimpanan mukena dan tas milik jamaah membuatnya begitu menarik.

Baca: Ada Miniatur Masjid 99 Kuba di Lobi Clarion Makassar, Yang Desain Ridwan Kamil
Belum lagi adanya kamera CCTV serta penyimpanan sepatu dan sandal yang juga begitu elegan.
Yang cukup berbeda dari aristektur masjid lainnya yakni adanya interior berbentuk Kakbah pada bagian Mihrab atau tempat imam memimpin salat.
Salah satu pengurus Mesjid Syura, H Taju (67), mengatakan jika mesjid yang berkapasitas 1300 jamaah itu baru selesai renovasinya tahun 2017 ini.
"Masjid ini sudah berdiri sejak tahun 70-an, tapi direnovasi mulai 2015 dan hasilnya begini sekarang," ucapnya saat ditemui, Rabu (31/5).
Ide awal pemilihan interior Kakbah berasal dari Ketua Yayasan Mesjid Syura, H Mustamin, yang juga pemilik dari Mesjid Al Fatih Al Anshar yang beralamat di Jl Paccinnang Raya Tello Baru (Mesjid Ka'bah).
Ide tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk pengerjaan fisik dengan menggandeng arsitek yang tak lain anaknya sendiri, Irawan.
"Beliau ini berharap jamaah terus menyimpan pikiran tentang Ka'bah yang kemudian membuat kualitas ibadah serta membangun keingin besar agar ke tanah suci," lanjut H Taju.