VIDEO: Makna Sejarah Benteng Balangnipa Sinjai, yang Kini Terabaikan
Di tempat itulah Kerajaan Tellulimpoe Sinjai pernah melumpuhkan pasukan Belanda dan mengusir tentara VOC tersebut dari Bumi Sinjai Bersatu nama juluka
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ina Maharani
Tempat tersebut bernama Benteng Balangnipa yang terletak di Jl Sungai Tangka, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara.
" Di tempat inilah pernah terjadi pertumpahan darah antara Kerajaan Tellulimpoe Sinjai melawan Belanda," kata Penanggungjawab Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan untuk Kabupaten Sinjai, Damsir Rabu (10/5/2017).
Di tempat itulah Kerajaan Tellulimpoe Sinjai pernah melumpuhkan pasukan Belanda dan mengusir tentara VOC tersebut dari Bumi Sinjai Bersatu nama julukan Kabupaten Sinjai.
Beberapa tahun kemudian tentara Belanda kembali datang dan menggempur Sinjai termasuk benteng kerjaan Tellulimpoe di Balangnipa. Oleh tiga kerajaan di Sinjai yang menyatu dengan nama Tellulimpoe dipukul mundur dan kalah karena kalah jumlah dan kalah persenjataan.
Personel Belanda berhasil menguasai Benteng Balangnipa hingga mereka mempercantik benteng tersebut. Namun belakangan tentara Belanda tetap meninggalkan tanah air Indonesia termasuk Sinjai karena rakyat Indonesia dibawah komando kerajaan di masing-masing daerah tetap melakukan perlawanan.
Kekuasaan Belanda runtuh di Indonesia. Karena kalah mereka pun meninggalkan Benteng Balangnipa Sinjai karena pasukan Kerajaan Tellulimpoe terus melakukan perlawanan hingga Indonesia merebut kekuasaan penuh dari Belanda-Jepang kala itu, ungkap Damsir.
Tapi sayang, pantauan TribunSinjai.com, tempat bersejarah ini mulai tak diperhatikan oleh pemerintah pusat.
Atap genteng mulai bocor, dinding gedung dalam benteng mulai rusak terkelupas, dan beberapa fasilitas sudah rusah. Oleh pihak pengelola cagar budaya di Sinjai setiap tahunnya mengusul anggaran perbaikan fasilitas tak pernah dipenuhi pemerintah pusat, ungkap Damsir.
Karena mulai tidak diperhatikan bangunannya pengunjung pun sepi, minat pelajar dan warga Sinjai untuk belajar di tempat ini kian berkurang. (*)