Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Herawati, Istri Nelayan Luwu Almarhum Haerul Dapat Santunan Rp 160 Juta

Wakil Bupati Luwu Amru Saher bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu Andi Fatahillah yang menyerahkan.

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Ilham Mangenre
Herawati, Istri Nelayan Luwu Almarhum Haerul Dapat Santunan Rp 160 Juta - santunan-nelayan_20170502_143432.jpg
Desy Arsyad/tribunluwu.com
Herawati, warga Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, mendapatkan santunan asuransi nelayan Rp 160 juta. Santuan diterima Herawati di acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Andi Djemma, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (2/5/2017).
Herawati, Istri Nelayan Luwu Almarhum Haerul Dapat Santunan Rp 160 Juta - istri-nelayan_20170502_143618.jpg
Desy Arsyad/tribunluwu.com
Herawati menerima santunan asuransi nelayan Rp 160 juta di acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Andi Djemma, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (2/5/2017).

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA- Herawati, warga Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, menerima santunan asuransi nelayan Rp 160 juta.

Santuan diterima Herawati di acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Andi Djemma, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (2/5/2017).

Dia datang menerima setelah dihubungi staf Dinas Kelautan dan Perikanan Luwu.

Wakil Bupati Luwu Amru Saher bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu Andi Fatahillah yang menyerahkan.

"Ternyata saya mendapatkan santunan dari asuransi nelayan, dana ini sangat membantu saya dan keluarga," ujar Herawati seusai menerima duit tersebut.

Herawati adalah istri almarhum Haerul. Haerul nelayan Luwu yang meninggal dunia akibat sakit setelah melaut.

"Sakit sekitar dua pekan, dan meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin, Makassar. Untuk membiayai biaya pengobatan, saya terpaksa menggadaikan kebun," kata Herawati menceritakan kondisi suaminya.

Rencananya, Herawati akan menggunakan dana tersebut untuk menebus kebun yang ia gadaikan, membiayai anaknya sekolah, dan sisanya akan dipakai sebagai modal usaha.

"Tidak ada lagi yang mencari nafkah buat saya, jadi harus buka usaha buat menghidupi keluargaku," ujarnya.

Fatahillah mengatakan, pemerintah memberikan santunan kepada keluarga nelayan yang meninggal dunia yang tercatat sebagai peserta asuransi nelayan.  

Dia meminta agar seluruh nelayan di Luwu yang jumlahnya mencapai 4.411 menjadi peserta asuransi nelayan.

"Preminya dibayarkan oleh pemerintah selama satu tahun, nelayan cukup mengisi formulir, dan memperlihatkan kartu nelayannya," tutur Andi Fatahillah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved