Mantan Aktivis Kampus Unhas ini Kritik Program Call Center 112 Makassar
Teruangkap saat dialog Kahmi menyambut tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
lihat foto
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Salah seorang pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Makassar Ridwan Saleh mengeritik program Pemkot Makassar yang belum merata ke masyarakat, Senin (1/5/2017).
Salah satu yang ia keluhkan layanan Call Center 112 yang tidak optimal pelayanannya.
Keluhannya ini ia ungkapkan saat dialog Kahmi menyambut tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Dialog itu bertajuk Tiga Tahun DIA, Maju atau ... ?
Baca: KAHMI Makassar Undang Mahfud MD Bahas Model Pengaderan
Baca: Milad ke-50, KAHMI Makassar Adakan Tadarrus dan Donor Darah
Aktivitis tahun 80an di Kampus Unhas itu mengatakkan, pelayanan ini tidak seperti dengan apa yang di promosikan Pemkot Makassar.
Di mana program Call Center 112 yang ia ketahui bergerak cepat disaat warga membutuhkan pertolongan.
"Banyak alasannya, coba maki telpon. Saya ini korbannya," ujarnya.
Olehnya, ia mengharapkan di tiga tahun ini besar harapannya Danny Pomanto memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, hadir sebagai pembicara dalam dialog KAHMI yakni Prof Fahmal Muin, Dr Adi Suryadi Culla, dan Hamid Paddu.
Materi ketiganya memberikan komentar yang berbeda-beda.
Seperti Hamid Paddu, berbicara pembangunan dibidang ekonomi, Suryadi Culla dengan pandangan politik, dan Muin Fahmal dengan materi hukum.
Adi Suryadi Culla mengatakan bahwa di masa kepepimpinan Danny Pomanto antara duet atau duel dengan Wakilnya.
Pasalnya, kedepan akan berlangsung Pilkada Makassar 2018. Dengan moment itu pelayanan ia akui akan terganggu karena konsentrasi para kepala daerah fokus pada posisi kepala daerah ini.
