Pilgub DKI Jakarta
Betulkah Calon Wagub Jakarta Djarot Saiful Ditolak Warga saat Salat Jumat? Inilah 4 Faktanya
Tersiar kabar tentang penolakan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat untuk melangsungkan salat Jumat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tersiar kabar tentang penolakan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat untuk melangsungkan salat Jumat.
Kejadian tersebut terjadi di Masjid Jami Al Atiq di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2017).
Djarot angkat bicara mengenai kejadian tersebut.
Dihimpun oleh TribunWow.com, berikut fakta-fakta kejadian yang terjadi pada Djarot saat salat di Masjid Jami Al Atiq.
1. Disambut spanduk 'Tolak Penista Agama'
Kedatangan Djarot ke Masjid Jami Al Atiq disambut dengan sederetan spanduk.
Spanduk tersebut dipasang di rumah kosong yang berada di depan masjid.
Spanduk tersebut bertuliskan "Seluruh Majelis Ta'lim Sekelurahan Kebon Baru Sekecamatan Tebet Mendukung dan Membela Para Ulama & Habib Rizieq dari Kriminalisasi Agama".
Dalam spanduk juga tampak foto pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.
Tak Jauh pula dari lokasi Masjid, tampak pula satu spanduk yang berwarna hijau.
Spanduk tersebut bertuliskan "Tolak Penista Agama di Kampung Melayu Tercinta".
2. Ajakan memilih pemimpin muslim
Ketika berada di dalam Masjid, Djarot mendapati khotbah salat Jumat yang berisi ajakan untuk memilih pemimpin Muslim pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kalau pemimpin Muslim, Insya Allah negara kita akan mendapatkan ridanya dan akan mendapat rahmat dari Allah," kutipan sebagian isi ceramah dilansir dari Kompas.com.
3. Takbir menggema