Warga Tewas Ditelan Ular
Ayah Akbar: Langsung Lembek Badanku Dengar Anakku Ditelan Ular Piton
Ia menuturkan, baru mendapat informasi sekitar pukul 22:00 wita, saat seorang warga bernama Irfan, menemukan ular tersebut.
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Muhammad Ramli (50), orangtua Akbar (25), mengaku sangat kaget dengan kejadian yang menimpa anaknya.
Hal itu disampaikan Ramli kepada TribunSulbar.com, saat dihubungi via telepon, Rabu (29/3/2017)
"Kaget sekali'ka waktu di telpon karena saya di Tinambung Polman, karena tidak ada sekali tanda-tandanya baru tidak sangka-sangka juga," katanya kepada TribunSulbar.com
Baca: Berita Ular Piton Tribun Timur Jadi Rujukan Pemberitaan Media Amerika dan Inggris
Ia menuturkan, baru mendapat informasi sekitar pukul 22:00 wita, saat seorang warga bernama Irfan, menemukan ular tersebut.
"Langsung lembek kurasa badanku waktu dengan kabar, apa lagi Istrinya tidak ada juga disini," tuturnya.
Akbar (25), korban tewas ditelan ular piton di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, di mata keluarganya merupakan sosok pendiam dan sabar.
"Sabar sekali ini Akbar, pendiam," kata ayah kandung Akbar, Muhammad Ramli, kepada TribunSulbar.com, Rabu (29/3/2017).
"Karena sabarnya, dia tidak pergi cari kerja. Jadi saya suruh saja kerja sawit karena dia tidak tahu pergi cari kerja," tambahnya.
Baca: Teriakan Terakhir dan Jejak Perlawanan Akbar saat Meregang Nyawa Dimangsa Ular 7 Meter
Akbar anak pertama dari 10 bersaudara
Ramli mengatakan, Akbar meninggalkan dua anak.
"Anak pertamanya berusian lima tahun, sementara anak keduanya baru berusia tiga bulan," ujar Ramli.
Akbar telah dimakamkan di pekuburan Islam Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3/2019) sekitar pukul 11.00 wita.
Dia ditemukan tak bernyawa di perut ular piton raksasa, Senin (27/3/2017) malam, di kebun kelapa sawitnya, Dusun Pangeran, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
BACA: 8 Tragedi Mengerikan Ular Mangsa Manusia, 2 di Antaranya Terjadi di Indonesia
Kematian Akbar belum diketahui istrinya, Muna.
"Saat ini istrinya ada di Palopo dan tidak bisa dikonfirmasi karena susah jaringan di tempatnya," kata Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi, kepada tribun Tribunsulbar.com.
Menurut Junaedi, sebelum meninggal atau sekitar sebulan lalu, Akbar mengantar Muna ke kampung halamannya (Palopo) untuk melahirkan anak kedua mereka.
"Saat (istri) selesai melahirkan, Akbar kembali ke sini. Jadi, rencananya ini, Akbar pergi panen sawitnya karena mau ke Palopo kembali jemput istrinya kasihan," tutur Junaedi.
BACA: Akbar Tewas Ditelan Ular Piton saat Anaknya Baru Lahir dan Inilah Isi Mimpinya Jelang Peristiwa itu
Masih Ada Ular Lain
Tragedi Akbar tewas diterkam ular piton atau sanca kembang atau sanca batik di kebunnya membuat warga lainnya kini terteror.
Pasalnya, menurut Polda Sulawesi Barat, ular piton di perkebunan sawit di Mamuju Tengah diyakini tak hanya satu, melainkan bisa mencapai tujuh ekor.
Warga sudah lebih dari tiga kali menangkap ular di kawasan kawasan itu.
Warga biasanya langsung melapor ke polisi bila menangkap ular.

Baca: Akbar Tewas Ditelan Ular Piton saat Anaknya Baru Lahir dan Inilah Isi Mimpinya Jelang Peristiwa itu
Klasifikasi ilmiah ular piton:
- Kingdom: Animalia,
- Filum: Chordata,
- Subfilum: Vertebrata,
- Kelas: Reptilia,
- Ordo: Squamata,
- Subordo: Serpentes,
- Infraordo: Alethinophidia,
- Famili: Pythonidae.
Hal senada juga diyakini warga.
Terpisah, seorang kerabat Akbar, Mursalim, mengatakan, ular berukukan raksasa kerap ditemukan di kawasan kebun sawit tersebut.

Baca: Kerjaannya Hanya Tukang Tebang, tapi Adi Punya 6 Istri dan Hamili Bidan, Polisi Ungkap Jurusnya
"Di sini memang sering ditemukan ular piton raksasa, tapi baru ini pernah kejadian telan orang," kata Mursalim kepada TribunSulbar.com.
Pada tahun 1990-an, kata Mursalim, warga setempat pernah menemukan ular serupa di daerah tersebut.
Ketika itu, lahan sawit baru dibuka.
Berikutnya, pada tahun 2001.
"Juga ditemukan ular piton raksasa sepajang sembilan meter lebih," ujar Mursalim.
Ular yang menerkam Akbar berukuran sekitar tujuh meter.
Sebagai informasi tambahan, berikut ini daftar sembilan ular terbesar di dunia dan area penyebarannya.
Ular yang memangsa Akbar sejenis dengan nomor tiga di bawah.
1. nama ilmiah: Anaconda Hijau (Eunectes murinus)
berat: 227 Kg
panjang: 8,8 meter
area penyebaran: Brazil/Amerika
2. nama ilmiah: Burmese python (Python bivittatus)
berat: 182,8 Kg
panjang: 5,74 meter
area penyebaran: Asia Tenggara/Burma
3. nama ilmiah: Python bunga (Python reticulatus)
berat: 158 Kg
panjang: 10 meter
area penyebaran: Asia Tenggara
4. nama ilmiah: Phyton batu Afrika (Python sebae)
berat: 113 Kg
panjang: 7,5 meter
area penyebaran: Afrika
5. nama ilmiah: Indian python (Python molurus)
berat: 91 Kg
panjang: 6,4 meter
area penyebaran: Asia/Australia
6. nama ilmiah: Boa constrictor (Boaidae/constrictor)
berat: 81 Kg
panjang: 4,3 meter
area penyebaran: Amerika
7. nama ilmiah: Anaconda Kuning (Eunectes notaeus)
berat: 40 Kg
panjang: 4,6 meter
area penyebaran: Amerika Selatan
8. nama ilmiah: Anaconda belang (Eunectes deschauenseei)
berat: 30 Kg
panjang: 3 meter
area penyebaran: -
9. nama ilmiah: Python Papua (Apodora papuana)
berat: 22,5 Kg
panjang: 4,39 meter
area penyebaran: Asia, Australia (Oceania)
* ukuran (berat dan panjang) berdasarkan maksimal yang pernah ditemukan.(*)