Keluarga Miskin Ini Tinggal di Hutan Tallu Bamba Enrekang, Bertahan Hidup Seperti 'Tarzan'
Untuk bisa mengunjunginya, membutuhkan waktu satu jam menggunakan sepeda motor, melewati jalan tani, tak beraspal yang dibuat warga.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
Kedua anaknya itu, akan ketakutan dan bersembunyi jika melihat ada orang baru yang mengunjunginya.
Baca: Kasus Bimtek Enrekang, Minggu Ini Ada Anggota DPRD Diperiksa
Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, dia hanya mengandalkan bantuan beras miskin (Raskin) 15 liter tiap bulannya.
Jika beras tersebut habis, maka untuk makan sehari-hari dia harus hidup layaknya 'Tarzan' yang mengandalkan daun dan buah dari pepohonan.
"Kita hanya makan lauk kalau ada warga yang kasih," kata Tangari menggunakan bahasa daerah, kepada TribunEnrekang.com, Minggu (26/3/2017).
Menurut Kepala Desa Tallu Bamba Mu'min, pihaknya selalu berupaya untuk memindahkan rumah Tangari.
"Kita selalu upayakan merelokasi rumahnya agar dekat dengan penduduk lainnya, tapi selalu terkendala dengan lahan," ujar Mu'min.
Mu'min berharap, agar pihak terkait maupun para dermawan bisa membantu Tangari dan keluarganya.(*)