opini
Kekuatan Dongeng dan Budaya Baca Warga Kota Makassar
Refleksi Hari Dongeng Sedunia-20 Maret 2017. Dongeng memiliki kekuatan luar biasa. Di balik bangsa-bangsa besar, ada dongeng & cerita yang melegenda.
Oleh: Tulus Wulan Juni Ssos
Pustakawan Madya Dinas Perpustakaan Kota Makassar
Hari Dongeng Sedunia (World Story Telling Day) diperingati insan pendongeng di seluruh dunia setiap 20 Maret. Hari dongeng sedunia berawal dari perayaan pendongeng di Swedia yang menggelar All Story Tellers Day.
Kemudian pada tahun 1997 digelar Celebration of Story untuk memperingati 20 Maret sebagai Hari Dongeng Sedunia.
Peringatan hari dongeng sedunia di Indonesia masih belum menjadi agenda khusus tahunan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pendongeng dan perhatian semua pihak.
Khusus di Kota Makassar tahun ini sekitar 20 pendongeng dari berbagai komunitas dan perorangan yang tergabung dalam Dongeng Keliling bersama Perpustakaan Keliling (Dongkel with Mobile Library) akan merayakan Hari Dongeng Sedunia tepat pada hari ini, 20 Maret 2017.
Bertempat di Perpustakaan Umum Kota Makassar dengan menggelar pertunjukan Dongeng Estafet yang melibatkan 20 pendongeng. Mereka akan mendongeng secara bergantian.
BACA juga: Opini: Pelajaran dari Lampu Merah
Mendongeng adalah tradisi yang sangat baik. Hal ini banyak disampaikan analisis pakar kejiwaan anak.
Melalui aktifitas mendongeng secara tidak langsung orangtua dapat menanamkan dan membentuk nilai-nilai budi pekerti yang luhur, mengenalkan perbuatan baik dan buruk kepada anak dan pesan-pesan moral.
Melalui aktifitas ini juga anak akan tumbuh rasa keingintahuan untuk menggali sendiri berbagai sumber bacaan sehingga minat membaca sebagai kemampuan utama manusia dapat terbentuk melalui kegiatan mendongeng.
Namun bagaimanakah nasib dongeng dan budaya baca yang berkembang di negeri kita sekarang? Itulah yang menjadi tantangan kita semua.
Kekuatan Dongeng
Dongeng memiliki kekuatan luar biasa. Di balik bangsa-bangsa besar, ada dongeng dan cerita yang melegenda pula.
Contohnya bangsa Yunani dan Romawi dengan dongeng kepahlawanan dan para dewanya. Bangsa India dengan kisah Mahabharata dan Ramayana, bangsa Cina dengan kisah Sam Kok. Begitu halnya dengan bangsa-bangsa lainnya.
Sebuah penelitian (David McClelland) mengungkapkan ada korelasi yang signifikan antara dongeng yang berkembang pada suatu bangsa dengan kejayaan yang diraih bangsa tersebut.
David mengatakan suatu negara yang memiliki cerita-cerita anak dengan sikap positif untuk meraih keberhasilan, menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Sehingga berbagai negara melalui perpustakaannya membuat program layanan bercerita, contohnya di Amerika dan Singapura.