Anwar Abugaza Ulas Kemenangan Syamsari Kitta-Aji De'de di Unhas
Peneliti sosial media, Anwar Abugaza, mengatakan social media dan politik telah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan saat ini.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Anita Kusuma Wardana
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Peneliti sosial media, Anwar Abugaza, mengatakan social media dan politik telah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan saat ini.
"Berbagai pegelaran pesta politik yang terlaksana menunjukkan signifikannya pengaruh gerakan politik di social media, sebagai contoh pilkada DKI Jakarta dan pilkada Takalar," kata Direktur WWCOMM ini, Minggu (19/3/2017).
Anwar mengatakan berdasarkan temuan berbagai lembaga sosial media monitoring termasuk wwcomm yang memotret kemenangan Syamsari Kitta dan Ahmad Daeng Se're dalam Pilkada Takalar 2017 di sosial media dan terbukti terjadi di dunia nyata.
"Hal ini yang kami sampaikan pada pelatihan social media politica kemarin," tambahnya.
Pemateri dari Jakarta, Eli Kusmayadi yang membawakan materi tentang branding politik digital mengatakan, branding politik digital khususnya di social media sudah sangat marak saat ini.
"Pengaruhnya telah meluas dan mampu menciptakan arus baru dalam politik di Indonesia. Hal itu akan terus berlanjut dan akan makin besar seiring dengan perkembangan pengguna social media," katanya.
Pelatihan yang dihadiri sekitar 40 mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Makassar yang tergabung dalam organisasi KAMMI.
Selain materi social media politica, mereka pun mendapatkan cara menjadikan satu percakapan agar bisa menjadi trending topic di twiter, dan terbukti pelatihan yang berlangsung dari jam 2 sampai jam 6 sore mampu menjadikan #KAMMIMakassarCyberArmy menjadi trending topic nasional menempati urutan ketiga pada pukul 17.35 wita. (*)
