Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Minta Remaja Tak Main Skip Challenge
Muhadjir menilai, banyaknya remaja yang ingin mencoba permainan skip challenge karena didorong rasa penasaran dan merasakan tantangan baru.
Kebanyakan orang tak menyadari bahaya tantangan skip challenge yang ditengarai dapat membuat seseorang pingsan, karena kurangnya oksigen ke otak.
#SkipChallenge dilakukan dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa menit hingga remaja tersebut mengalami pingsan dan kejang.
Beberapa di antaranya terlihat kejang-kejang sesaat akibat skip challenge ini.
Orang yang menjadi target #SkipChallenge akan terjatuh lemas dan kehilangan kesadaran.
Setelah beberapa saat mereka akan kembali sadarkan diri.
Dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Siska Danny, menuturkan, kekurangan oksigen di otak akibat #SkipChallenge selama lebih dari empat menit saja sudah dapat menyebabkan rusaknya jaringan otak atau saraf pusat.
"Jaringan saraf merupakan jaringan yang tidak mampu memperbaiki diri kalau rusak. Jadi begitu rusak ya rusak," kata Siska saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/3/2017).
Sampai sekarang belum diketahui dari mana asal muasal permainan #SkipChallenge ini.
Seiring maraknya skip challenge, video-video yang mengingatkan bahayanya skip challenge kini juga sudah beredar di Instagram maupun di Youtube.
Orangtua, guru atau staf pengajar, juga kepala sekolah, diharapkan menyadari bahayanya skip challenge ini dan diharapkan bisa segera mengeluarkan imbauan untu melarang anak didiknya mengikuti tantangan #SkipChallenge.
Di Amerika Serikat, permainan ini lebih dikenal dengan nama passout challenge atau #PassoutChallenge.(dani prabowo)